Polri: Tiga terduga teroris Lamongan terkait aksi teror bom Sarinah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polri: Tiga terduga teroris Lamongan terkait aksi teror bom Sarinah

ANTARA FOTO

Salah satu terduga teroris yang ditangkap di Lamongan merupakan anak buah Aman Abdurahman dan diperintahkan berlatih militer di Filipina selatan.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan tiga terduga teroris yang ditangkap oleh anggota Densus 88 Anti Teror merupakan bagian dari jaringan Suryadi Mas’ud dan Nanang Kosim. Keduanya telah ditangkap pada 24 Maret lalu. (BACA: Begini kaitan jaringan teroris Filipina selatan dengan aksi Bom Sarinah)

Suryadi Mas’ud ditangkap di Hotel Lafa Park Family Adventure di Cikarang Timur. Sementara, Nanang Kosim ditangkap di Ciwandan, Banten. Sayang, ketika akan dihentikan oleh anggota Densus, Nanang melawan. Akhirnya dia tewas karena terkena timah panas polisi.

Suryadi diketahui turut mendanai aksi teror di Sarinah dan sudah memiliki koneksi ke kelompok teroris di Filipina Selatan. Sementara, menurut Martinus peran dari ZA, HE dan H yakni untuk memfasilitas pembelian senjata api bagi jaringan Suryadi.

“Kasus penangkapan di Lamongan itu, ZA selain anak buah Aman Abdurahman, dia berkaitan dengan pembelian senjata pada penangkapan sebelumnya,” kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 7 April.

ZA, kata Martinus melanjutkan, sudah pernah dibaiat oleh terpidana kasus terorisme Aman Abdurrahman untuk menjadi pimpinan Jamaah Ansorut Daulah (JAD) di Indonesia. ZA kemudian diminta ke Filipina Selatan untuk belajar militer.

Martinus menjelaskan, saat ZA kembali ke Indonesia dia membawa lima pucuk senjata api. Informasi itu didapat dari Suryadi.

Dua senjata di antaranya pernah dipakai oleh kelompok teroris untuk beraksi di Sarinah pada Januari 2016 silam.

“Sedangkan tiga senjata lainnya masih dicari. Anggota jaringan Suryadi Mas’ud lainnya sudah ditangkap beberapa hari yang lalu,” tutur Martinus.

Akan serang kantor polisi

Kadiv Humas Mabes Polri, Boy Rafli Amar mengatakan ketiga terduga teroris itu sudah memiliki rencana untuk beraksi pada pekan depan. Target mereka adalah Polsek Brondong Lamongan. 

“Mereka sudah menyiapkan empat senapan pendek yang masih dikuasai kelompok tersebut,” ujar Boy melalui keterangan tertulis pada Jumat, 7 April. 

ZA juga mendapat kontak dari Nanang Kosim yang dapat membantu proses penyelundupan 18 pucuk senjata dari Filipina selatan. Belasan senjata itu rupanya merupakan pesanan dari Suryadi Ma’sud. Untuk memastikan senjata bisa diterima, ZA memerintahkan R untuk melakukan survei di Pelabuhan Tanjung Perak dan di Lamongan.

Sementara, ZH ditangkap karena pernah melakukan transaksi pembelian senjata di Sangir, Sulawesi Utara bersama ZA.

Ketiga terduga teroris itu ditangkap oleh anggota Detasemen khusus 88 anti teror di wilayah Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan pada Jumat, 7 April sekitar pukul 09:30 WIB. Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan ketiga terduga teroris ditangkap di dua tempat terpisah.

“Pukul 09:30 WIB bertempat di depan SMPN I Paciran telah dilaksanakan penangkapan oleh Densus 88 terhadap ZA yang sedang mengendarai sepeda motor dan berboncengan dengan HE,” ujar Rikwanto yang dikonfirmasi melalui pesan pendek pada Jumat, 7 April.

Dia mengatakan Densus kemudian menangkap H di Dusun Jetak, Lamongan pada pukul 10:00 WIB. Rikwanto mengatakan ketiganya sudah dibawa ke kantor Mapolda Jawa Timur untuk dimintai keterangan. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!