Polri: Anggota DPRD Pasuruan dideportasi bukan karena terkait ISIS

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polri: Anggota DPRD Pasuruan dideportasi bukan karena terkait ISIS

ANTARA FOTO

Nadir dan rekannya Budi Mastur dilarang masuk ke Lebanon karena tidak mengurus visa sebelum tiba di sana. Mereka lalu dipulangkan ke Turki.

JAKARTA, Indonesia – Anggota DPRD Pasuruan, Muhammad Nadir Umar akhirnya dipulangkan ke kota asalnya setelah dikarantina selama dua hari di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA) Bambu Apus, Jakarta Timur pada Senin, 10 April. Nadir diperiksa kondisi psikisnya usai dipulangkan oleh otoritas Turki dari Suriah pada Kamis, 6 April.

Menurut Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli, Nadir dan rekannya aktivis dari LSM Forum Dakwah Nusantara, Budi Mastur tidak terbukti dalam tindak pidana terorisme. Mereka ke sana hanya untuk menyalurkan bantuan bagi para pengungsi di Turki dan Lebanon.

Jumlah bantuan yang diberikan senilai US$ 20 ribu dan berasal dari LSM tempat Budi bekerja. Rencananya, dana tersebut akan didistribusikan oleh Yayasan Qouri Umah yang memang sudah memiliki jaringan di Lebanon dan Turki.

Berdasarkan kronologi yang disampaikan polisi, Budi dan Nadir berangkat ke Turki melalu rute Bandung-Surabaya-Kuala Lumpur dan ke Istanbul.

“Mereka dijemput oleh perwakilan dari Yayasan Qoirum Umah yang berada di Istanbul pada 1 April. Sore harinya, mereka mengunjungi tempat pengungsian warga Palestina di Istanbul untuk menyalurkan bantuan,” ujar Kabagpenum Mabes Polri, Rikwanto.

Usai mengunjungi Istanbul, keduanya sempat berangkat ke Gazianteb. Pada 4 April, keduanya kemudian berangkat ke Lebanon dari Istanbul. Sayangnya, karena tidak mengetahui informasi soal visa yang digunakan di sana, maka keduanya tertahan dan tidak bisa masuk ke negara tersebut.

“Mereka berpikir masuk ke Lebanon bisa dengan menggunakan visa on arrival. Padahal, harus diurus sebelum berangkat ke sana. Akhirnya, mereka dikembalikan ke Istanbul,” kata dia.

Saat dimintai keterangan oleh otoritas setempat, kemudian terungkap bahwa keduanya pernah memasuki area perbatasan. Maka, Budi dan Nadir ditangkap oleh petugas imigrasi dan dipulangkan ke Tanah Air pada 6 April.

Menurut Boy, keduanya akan dipulangkan hari ini ke pihak keluarga. Sementara, anggota DPR dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan Nadir akan dipulangkan melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pukul 17:50 WIB.

“Nanti, dari pihak keluarga di sana akan menjemputnya. Dari Surabaya, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Pasuruan,” tutur anggota DPR dari Komisi III itu. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!