Novel Baswedan: “Dua minggu ini saya merasa dibuntuti”

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Novel Baswedan: “Dua minggu ini saya merasa dibuntuti”
Pelaku telah mengintai Novel Baswedan sejak sebelum azan subuh

JAKARTA, Indonesia — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ternyata sudah menduga dirinya akan menjadi target penyerangan.  

“Novel pernah cerita ke saya, ‘Dua minggu ini saya merasa dibuntuti, tapi saya enggak cerita ke siapa-siapa takut dikira paranoid’,” kata Imam Masjid Al-Ikhsan, Abdur Rahim Hasan, Selasa 11 April 2017.

Abdur Rahim cukup dekat dengan Novel karena Novel sering ikut berjamaah salat subuh. Bahkan sesaat sebelum disiram air keras, Novel baru saja menuntaskan salat subuh di Masjid Al-Ikhsan. 

Mendengar keluhan Novel, saat itu ia hanya menyarankan agar Novel memperbanyak membaca salawat. “Saya jawab saat itu, banyakin salawat Pak Novel,” kata Abdur.

Kecurigaan Novel terbukti. Selasa pagi, setelah salat subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, dua orang tak dikenal menyiramkan air keras ke wajahnya. Penyerangan ini membuat Novel kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Belum diketahui siapa pelaku aksi biadab nanti. Namun seorang jamaah Masjid Al-Ikhsan yang berada di lokasi kejadian saat penyerangan berlangsung, Sutrisno (55), mengatakan pelaku berjumlah dua orang.

Sutrisno mengatakan melihat kedua orang tersebut berlalu-lalang sekitar pukul 04:30 WIB. Mereka menggunakan sepeda motor matic. “Ada yang lewat dua orang pakai motor matic muter lewat sini,” kata Sutrisno.

Saat melihat gelagat orang tersebut, kata Sutrisno, ia tidak menaruh rasa curiga. Namun, setelah Novel menerima serangan air keras, barulah Sutrisno menyadari orang tersebut ternyata mengintai Novel.

Saat ditanya ciri-ciri kedua pelaku, Sutrisno mengatakan kedua orang tersebut menggunakan jaket kulit dan helm. Sehingga ia tidak bisa melihat langsung wajah pelaku.

“Yang melihat mukanya teman saya karena dia melihat Pak Novel disiram air keras pas lagi jalan. Saya ada pas kejadian nolongin Pak Novel di masjid,” kata dia.

Sutrisno menambahkan, saksi yang sempat melihat muka pelaku kini dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan.

Selain para saksi di lokasi kejadian, polisi juga menggali keterangan dari keluarga Novel yang tinggal di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada pukul 17.00 WIB.  

“Kami periksa saksi-saksi tambahan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Nasriadi saat keluar dari kediaman Novel pukul 18.00 WIB.

Nasriadi enggan menjelaskan apa saja keterangan yang didapat dari keluarga Novel. Menurut dia, keterangan itu diambil untuk mengungkap kasus ini.

 “Ada hal-hal yang belum bisa kami sampaikan di sini sampai nanti prosesnya sempurna kami bisa mengungkap perkara ini,” kata dia.

Selain itu, kata dia, sejauh ini polisi sudah memeriksa 14 saksi. Menurutnya, saksi ini bisa jadi bahan dasar untuk mengungkap kasus penyiraman air keras kepada Novel.

“Saksi sudah kami periksa sekitar 14 orang yang mengetahui, melihat, dan ada pada saat itu di sekitar TKP. Tapi masih proses pendalaman,” kata dia. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!