Diprotes ormas, pembentukan FPI Semarang akhirnya dibatalkan

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Diprotes ormas, pembentukan FPI Semarang akhirnya dibatalkan
Ormas menolak pembentukan FPI di Semarang karena mereka anti-Pancasila dan kerap berbuat onar.

SEMARANG, Indonesia – Kediaman Komisioner Komisi Informasi Publik Zaenal Abidin Petir tiba-tiba ramai didatangi massa ormas pada Kamis malam, 13 April. Hal itu dipicu karena di rumahnya yang berada di Keluarahan Bulu Lor, kota Semarang itu dijadikan lokasi untuk deklarasi pembentukan ormas Front Pembela Islam (FPI).

Sekitar 15 ormas gabungan langsung merangsek dan menolak dibentuknya ormas FPI di Jawa Tengah. Mereka memasang spanduk-spanduk bernada protes keras terhadap FPI yang diam-diam hendak meresmikan maskas mereka di rumah Zaenal Petir.

Seakan tak terbendung, gelombang protes terus berdatangan sejak pukul 19:00 WIB. Patriot Garuda Nusantara Nahdlatul Ulama yang notabene dulu pernah bentrok dengan FPI bahkan ikut menggeruduk lokasi acara. Selain itu, ada pula ormas Laskar Merah Putih, Gabungan Nasional Patriot Indonesia (Ganaspati), Banser dan elemen masyarakat lainnya.

“Ini wilayah saya. Ini kampung daerah saya, dan saya berhak pakai buat kegiatan apapun. Mana Ketua RT-nya, mana,” teriak Zaenal Petir berulang kali, saat massa mendesaknya pada Kamis malam.

Ia menegaskan FPI bukan gerakan anti-Pancasila. Ia menganggap semua tudingan yang ditujukan masyarakat kepada ormasnya menjurus fitnah.

“FPI itu sudah dapat surat pengesahan dari pihak Kesbangpolinmas Semarang. Terus mau apalagi? Toh kita sedang melakukan pembinaan terhadap masyarakat,” kata dia.

Kyai Ahmad Rofii, Ketua FPI Jateng yang berada di lokasi acara pun beralasan kegiatan FPI yang cenderung anarkistis selama ini sebenarnya untuk memberi pelajaran terhadap masyarakat akan pentingnya pengkajian moral Pancasila yang kini ia anggap semakin luntur.

“Jangan Su’udzon dulu. Kalau kita bermusyawarah kan enak. Katanya menjunjung tinggi sila keempat Pancasila yang isinya permusyawaratan. Kita hanya memperjuangkan pendidikan moral Pancasila. Simbol negara yang harus dihormati,” katanya.

Rofii mengatakan kegiatan ormasnya tetap mengacu pada UUD 1945. Tak ada maksud lainnya, kata dia. Maka dari itu, ia meminta maaf kepada massa kepemudaan jika selama ini terjadi silang pendapat.

“Maafkan saya andai kata ada yang beda pendapat,” kata Rofii.
Ditentang warga

Semarang tak butuh FPI

Sementara itu, Iwan Santoso, Petinggi Laskar Merah Putih secara tegas menolak pembentukan maskas FPI di Semarang. Baginya, Semarang yang kondusif tak memerlukan ormas macam FPI.

“Kami ketemu di beberapa tempat yang membuktikan mereka anti-Pancasila. Batalkan acara ini dengan segera atau kalian berhadapan dengan kami. Kami tidak ingin mereka berbuat onar di sini. FPI biang rusuh yang pastinya mengacaukan keamanan kota,” ujar Iwan dengan menahan emosi.

Ia berpendapat FPI juga kerap menghasut warga untuk bertindak arogan. Di tiap lokasi, FPI kerap men-sweeping tanpa mengantongi izin dari polisi.

“Kami mengajak semua warga supaya menolak keberadaan mereka sekarang juga,” terangnya.

Mustofa Mahendra, Pimpinan Patriot Nusa Nahdlatul Ulama juga tak kalah kerasnya. Putra Pengasuh Ponpes Soko Tunggal KH Nuril Arifin itu menyatakan sepak terjang FPI sejak lama melanggar nilai-nilai luhur Pancasila.

“Kami menginstruksikan kepada semua pengurus PGN (Patriot Garuda Nusantara) untuk menolak FPI. Ganyang FPI. Karena mereka akan merubah ideologi negara Indonesia yang Pancasilais jadi Khilafah,” teriak Mustofa.

Arogansi FPI juga tak ubahnya sosok Dajjal yang kerap berbuat onar. Ia meminta kepada semua tokoh masyarakat bersatu untuk mengusir FPI dari Semarang.

“Pukul mereka jangan diberi ruang gerak sedikit pun,” sambung Ratya Mardika, Ketua Umum Ganaspati.

Polisi mengamankan lokasi

Amuk massa yang meluas di sekitar Kelurahan Bulu Lor akhirnya membuat personel kepolisian mempertebal penjagaan di Jalan Pregiwati. Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besae Abiyoso Seno Aji bahkan ikut turun ke lokasi untuk meredam situasi yang terus bergolak.

Saat bertemu pimpinan FPI, ia menegaskan acara peresmian markas FPI di rumah Zaenal Petir, dibatalkan.

“Banyak keluhan soal kegiatan FPI, saya tentu menolak acara malam ini. Saya minta sekarang juga dibatalkan,” katanya.

Belakangan ini, menurutnya FPI kerap meresahkan masyatakat terutama dengan sepihak merazia acara Cap Go Meh di Masjid Agung Semarang dan pesta makan babi bertajuk Pork Festival di Mal Sri Ratu.

“Saya tidak mau ada yang berbuat onar di sini. Semua komponen warga menolak FPI. Jangan dipaksakan,” kata Abiyoso.

“Apa untungnya ada FPI. Sebab Indonesia sudah aman. Saya enggak ingin kejadian Rizieq Shihab yang ditolak warga Dayak di Kalbar terulang lagi. Barang siapa yang memancing kerusuhan akan kita binasakan. Jadi sebaiknya kalian menahan diri,” lanjutnya.

Kericuhan hampir saja terjadi saat para petinggi FPI Jateng meninggalkan lokasi acara. KH Rofii dan KH Sihabudin akhirnya dikawal ketat pasukan Brimob bersenjata laras panjang untuk memasuki kendaraan lapis baja yang menjemputnya di ujung jalan. Ribuan massa berangsur membubarkan diri sekitar pukul 23:00 WIB. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!