Enam korban tewas kapal tenggelam di Kalimantan Barat sudah ditemukan

Aseanty Pahlevi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Enam korban tewas kapal tenggelam di Kalimantan Barat sudah ditemukan
Empat korban tewas di antaranya masih berusia balita.

KAPUAS HULU, Indonesia (UPDATED) – Seluruh penumpang perahu kayu sepanjang 12 meter yang tenggelam di Sungai Sikat, Desa Nanga Ngeri akhirnya berhasil ditemukan. Sebelumnya, Kantor SAR Pontianak mengatakan masih ada lima penumpang lainnya yang masih hilang.

Sayangnya, lima penumpang itu ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Humas Kantor SAR Pontianak, Untung Supardi mengatakan total korban meninggal dunia dalam kecelakaan itu mencapai enam orang.

“Semua sudah berhasil ditemukan dan diserahkan kepada keluarganya,” ujar Untung di Pontianak pada Minggu, 23 April seperti dikutip media.

Keenam korban meninggal yaitu Ratnawati (40 tahun), DA (5 tahun), Yuliana (45), P (5), I (5) dan R (4). Dia mengatakan R merupakan korban pertama yang meninggal usai longboat tersebut tenggelam.

Sementara, saat pencarian dilanjutkan pada hari Minggu kemarin, tim SAR menemukan P sekitar pukul 05:50 WIB. Lalu, mereka menemukan Ratnawati. Korban tewas lainnya ditemukan sekitar 15 meter dari lokasi penemuan korban lainnya.

Menurut Kepala Desa Nanga Ngeri, Ahmad Dait rombongan yang ada di dalam kapal merupakan rombongan dari Pekan Olahrga dan Seni (Porseni) Taman Kanak-Kanak (TK) Desa Nanga Lungu, Kecamatan Silat Hulu, Kalimantan Barat pada Sabtu, 22 April. Jenis perahu yang digunakan oleh rombongan adalah perahu kayu dengan panjang 12 meter dengan mesin berkekuatan 15 PK.

Muatannya, kata Ahmad bisa mencapai tiga ton. Sementara, jumlah penumpang yang diangkut di dalam kapal yang karam sebanyak 35 orang, di mana 13 orang di antaranya adalah anak-anak. Tetapi, sekitar pukul 08:30 kapal itu karam.

“Tidak berlebihan (muatannya) menurut saya. Namun, kondisi arus yang deras dan riam-riam yang terjal bisa jadi menyebabkan kecelakaan tersebut terjadi,” kata dia.

Kawasan itu dikenal dengan Sungai Gurung atau Riam Ngeri karena riamnya yang cukup curam. Ahmad mengatakan, sebenarnya rombongan sudah hampir sampai ke tujuan, di Desa Nanga Dangkan Kecamatan Silat Hulu.

“Riam yang terakhir ini memang riam yang cukup sulit untuk ditempuh,” tutur dia.

Mesin alami kerusakan

Kaur Lipprodok Humas Polda Kalbar, Ajun Komisaris Polisi Cucu Safiyudin menambahkan, menurut keterangan pengemudi, Radius (28), terjadi kerusakan kapal di sekitar Sungai Bunut Gurung, pada pukul 08.00 WIB.

“Mesin rusak sehingga baling-baling tidak berputar,” kata Cucu.

Sementara, Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sudarmin, mengatakan jika kejadian itu murni kecelakaan, sehingga polisi tidak akan menahan atau menetapkan pengemudi kapal sebagai tersangka.

Sebagian besar penumpang menyelamatkan diri dengan berenang, namun ada yang terseret arus. Begitu memperoleh informasi adanya kecelakaan ini, tim SAR Pontianak dan Pos Siaga SAR Sintang yang dibantu sejumlah warga ikut membantu pencarian.

“Tim gabungan melakukan pencarian dengan radius kurang lebih 5 kilometer ke arah hilir dengan menggunakan 2 unit rubber boat dan 6 long boat milik masyarakat,” ujar Humas Kantor SAR Pontianak, Untung Supardi.

Berikut nama-nama penumpang yang selamat:

1. Rabius (28)

2. Ani (25)

3. W (5)

4. Inawati (26)

5. V (4)

6. Sulia (30)

7. K (5)

8. Nora (22)

9. G (4)

10. Maria (39)

11. P (5)

12. Kartini (44)

13. C (6)

14. Rabung (50)

15. Lipat (45)

16. Misus (28)

17. Thomas (37)

18. Lidia (30)

19. A (4)

20. Gia (40)

21. Sebai (42)

22. Suryana (18)

23. Yeni (27)

24. H (6)

25. Yohana (31)

26. V (4)

27. Liuk (40)

28. Enseni (30)

29. Yanti (25)

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!