SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Warga Bogor yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Puncak Bogor (GMPB) berencana menggelar unjuk rasa selama empat hari berturut-turut di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Aksi menuntut agar sistem buka-tutup di Jalur Puncak dihentikan ini rencananya digelar mulai Kamis (27/4) hingga Sabtu (29/4). GMPB bahkan telah memberitahukan rencana aksi mereka ke Polres Bogor Kabupaten.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya sudah menerima pemberitahuan aksi dari GMPB namun izin tersebut belum dikeluarkan. “Kami masih menganalisis soal tuntutannya dan perizinannya itu,” kata Yusri saat dihubungi, Kamis 27 April.
Yusri juga mengomentari perihal surat dari Polres Kabupaten Bogor yang sudah menerbitkan perizinan untuk GMPB berdemo. Menurutnya, surat itu adalah hoax.
Di media sosial, kata Yusri, polisi pun menemukan adanya pihak yang ingin menggoreng isu ini dengan menyebut aksi ini akan melibatkan hingga 20 ribu orang dengan agenda memadati jalan selama empat hari dari lokasi tabrakan maut, yaitu di turunan Selarong sampai Jalan Raya Puncak. “Itu tidak benar semuanya,” tegas Yusri.
Perserta demo, kata Yusri, menuntut polisi agar menghentikan sistem buka-tutup di Jalan Raya Puncak. Tuntutan ini, menurutnya, tidak masuk akal. “Buka-tutup hanya Sabtu-Minggu dan sifatnya situasional saja. Nah sekarang kalau itu tidak kami lakukan, Sabtu-Minggu itu pasti macet total di situ,” kata Yusri.
Yusri mengatakan pihaknya akan terus memantau pergerakan aksi ini. Jika nantinya panitia tetap melaksanakan demo dan dianggap mengganggu lalu litas, Yusri mengatakan pihaknya akan membubarkan massa.
“Apalagi ini kan long weekend. Kalau mereka mengganggu dan menghambat lalu lintas, kami ga kasih izin. Kalau tidak ada izin, ya bubar,” kata dia. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.