Presiden Duterte lempar lelucon akan batalkan KTT ASEAN di bulan November

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Presiden Duterte lempar lelucon akan batalkan KTT ASEAN di bulan November
Menurut Duterte, semua KTT sama saja dan tidak ada yang berubah.

JAKARTA, Indonesia – Usai menjadi tuan rumah dan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang panjang dalam KTT ke-30 ASEAN, Presiden Rodrigo Duterte melempar lelucon akan membatalkan kegiatan yang sama di bulan November. Pada bulan November, Manila kembali menjadi tuan rumah untuk KTT ASEAN dengan negara-negara Asia Timur dan Amerika Serikat.

“Jika ini maksud dari KTT ini, maka KTT selanjutnya di bulan November dibatalkan,” ujar Duterte melempar canda di hadapan media Filipina dan asing pada Sabtu malam, 29 April.

Itu merupakan kalimat yang keluar dari mulut Duterte ketika memberikan keterangan kepada pers. Dalam kesempatan itu, Duterte memberikan laporan kepada publik apa saja yang telah dicapai dalam pembicaraan dengan sembilan pemimpin ASEAN lainnya di KTT ke-30 dan pertemuan terkait di Manila. Terlebih tahun ini, Filipina menjadi ketua ASEAN dan bertepatan di usia ASEAN ke-50 tahun.

Duterte diketahui tidak begitu menyukai protokol yang ketat dan formal. Bahkan, dia mengeluhkan pertemuan tingkat tinggi internasional di mana-mana isinya sama saja.

“Benar sekali, semuanya (KTT) sama. Tidak ada yang berubah. Itu betul dan saya rasa tidak ada masalah. Kami bisa tidak menyelenggarakan KTT selanjutnya di bulan November,” kata pria yang dulu sempat menjadi Walikota di Davao.

Dia kembali bercanda bahwa seorang pejabat dari Departemen Luar Negeri, yang mengatur semua pertemuan, justru menginginkanya agar berhenti menjadi tuan rumah pertemuan KTT ASEAN.

“Seseorang dari Departemen Luar Negeri mengatakan, ‘Pak mari tidak menyelenggarakan KTT lagi’”, tuturnya.

KTT ke-30 ASEAN menjadi pertemuan tingkat tinggi pertama yang diselenggarakan di bawah kepemimpinan Duterte sebagai Presiden. Dalam pertemuan internasional sebelumnya, Duterte membuat pemimpin negara lain terkejut, karena dia melewatkan beberapa acara.

KTT ke-31 ASEAN dan pertemuan terkait di bulan November akan dilakukan di Clark Freeport di Pampanga. Selain bersama 10 pemimpin ASEAN, negara mitra ASEAN diharapkan juga akan bergabung dalam pertemuan tersebut. Salah satu di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Lebih relaks dengan media

Duterte terlihat begitu nyaman ketika menggelar jumpa pers. Sebab, itu satu-satunya kesempatan di mana dia bisa berbicara secara kasual. Apalagi seharian penuh Duterte harus berbicara formal dan terikat aturan yang ketat.

Candaan lain yang dia sampaikan yaitu pernyataan bersama pemimpin ASEAN, sebuah dokumen yang ditunggu-tunggu oleh media, mungkin baru akan dikeluarkan pada “tahun depan” atau ketika “perang Korea pecah”.

Dia juga mengaku lebih suka berbicara daripada harus “makan malam”. Jika bisa memilih, Duterte lebih suka datang terlambat di acara makan malam dengan para pemimpin ASEAN dibandingkan memotong waktu jumpa pers dengan media.

“Makan malam dimulai pukul 20:45, saya akan memberikan kalian waktu hingga 01:00 (dini hari),” ujar Duterte yang disambut tawa dari para jurnalis.

Dia bahkan mengajak para jurnalis untuk ikut bergabung makan malam walaupun panitia sudah menyatakan dengan jelas bahwa acara tersebut hanya bisa diikuti oleh juru kamera dan bagian pertama dari acara. Aturan serupa juga diberlakukan pada acara makan malam dengan pemimpin ASEAN tahun sebelumnya.

Akhirnya, Duterte memanggil asistennya, Bong Go dan sempat bertanya mengapa jurnalis tidak boleh ikut diajak.

“Hei, kurang ajar, Bong, bagaimana dengan mereka? Kalian semua diundang, kita bisa menambahkan meja dan kursi di sana,” tutur Duterte.

Setelah menjawab beberapa pertanyaan, akhrnya staf Istana mendekatinya dan mengatakan para pemimpin ASEAN tidak dapat memulai makan malam sebelum dia tiba. Akhirnya, Duteter mengakhiri jumpa pers. Tetapi, dia kemudian mengajak para jurnalis, khususnya perempuan, untuk berfoto bersama.

“Saya tidak mencoba untuk pamer, tetapi di setiap jumpa pers, perempuan senang untuk berfoto dengan saya,” katanya.

Hal tersebut mengejutkan para wartawan, termasuk jurnalis asing. Bahkan, jurnalis lainnya yang berada di media center juga tertawa melihat bagaimana Duterte begitu relaks di depan media dalam keadaan siaran langsung.

Seorang jurnalis Tiongkok mengaku terkejut bahwa Duterte begitu ramah dan berani di hadapan media. Lelucon yang dia lontarkan sangat kontras dibandingkan para politisi Tiongkok yang kaku di Beijing. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!