Upaya Indonesia lirik peluang dalam KTT Jalur Sutera Tiongkok

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Upaya Indonesia lirik peluang dalam KTT Jalur Sutera Tiongkok
Di forum tersebut, Indonesia akan menawarkan proposal proyek-proyek strategis untuk dapat dibiayai.

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari ini meninggalkan Indonesia untuk bertolak menuju ke Tiongkok untuk menghadiri KTT Jalur Sutera. KTT yang juga disebut One Belt One Road Forum (OBOR) itu berlangsung pada 14-15 Mei.

Forum itu diharapkan dapat memberi banyak peluang bagi Indonesia. Apalagi program OBOR akan diinisiasi kerjasama 65 negara, dengan 4,4 miliar penduduk dan 40 persen GDP dunia.

“Presiden akan mengutamakan kepentingan nasional dalam kerja sama besar lintas negara mulai negara-negara di Asia sampai Afrika, terutama untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang sedang gencar dilakukan di Tanah Air,” ujar Kepala Biro Pers Istana, Bey Machmudin dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 13 Mei.

Jokowi juga dijadwalkan akan berbicara di dalam dua sesi, yaitu sesi mengenai sinergi kebijakan untuk kerja sama yang lebih erat dan kerja sama konektivitas untuk pembangunan yang terkoneksi.

Lalu, apa peluang yang bisa diraih dari proyek ambisius Tiongkok tersebut? Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan pemerintah akan memanfaatkan forum itu untuk meningkatkan kerja sama percepatan pembangunan infrastruktur nasional.

“Khususnya yang terkait dengan pembangunan pelabuhan, jalan tol dan sebagainya,” kata Arrmanatha ketika memberikan keterangan pers pada Jumat kemarin.

Di sini lah peran dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang ikut mendampingi Jokowi. Dia mengatakan tengah menyiapkan proposal proyek infrastruktur perhubungan yang akan diajukan di forum OBOR, antaral lain proyek infrastruktur kereta api, pelabuhan dan bandara.

“Kami sedang memberikan suatu proposal di beberapa titik dan saya kan bagian dari kelompok itu. Nanti ada lagi dari Pak Jonan, Menteri Pariwisata dan lain-lain,” kata dia.

Selain itu, kehadiran Indonesia dalam pertemuan OBOR juga untuk mendapatkan dukungan bagi implementasi cetak biru konektivitas dan pembangunan infrastruktur nasional. Forum tersebut juga dihadiri oleh 29 kepala negara. Di sela pertemuan tersebut, Jokowi juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara lain, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Direktur Pelaksana IMF.

Kunjungi masjid

Di akhir kunjungannya ke Tiongkok, Jokowi akan menyempatkan diri untuk mengunjungi Masjid Niujie di Beijing. Masjid itu menjadi simbol masuknya Islam ke daratan Tiongkok dan dibangun pada tahun 966 masehi di Dinasti Liao.

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid tersebut juga menjadi pusat komunikasi Muslim di Beijing yang jumlahnya mencapai 250 ribu orang.

“Presiden Jokowi menjadi pemimpin kedua Indonesia yang berkunjung ke sana selain Abdurrahman Wahid pada tahun 2000,” kata Bey.

Di sana, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan bertemu para ulama dan tokoh Muslim. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!