Detik-detik pencabutan banding Ahok

JAKARTA, Indonesia — Keputusan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan keluarganya mencabut banding dari kasus penodaan agama yang melilit dirinya membuat publik terkejut. Pernyataan yang disampaikan melalui istrinya, Veronica Tan, sudah terbersit sejak sepekan lalu.

Juru bicara tim kuasa hukum Ahok, I Wayan Sudirta, mengatakan timnya sempat membahas opsi ini saat mengunjungi Ahok di Mako Brimob Kelapa Dua. “Pekan lalu, banding atau tidak banding itu ada dibicarakan, tapi putusannya belum ada,” kata dia di Jakarta pada Selasa, 23 Mei 2017.

Secara profesi, kuasa hukum berkewajiban untuk menyampaikan risiko apa saja yang akan ditanggung terdakwa, termasuk jika mencabut permohonan banding. Diskusi terkait hal ini terus terjadi setiap kali Ahok bertemu dengan kuasa hukumnya.

Karena tidak melihat adanya perubahan sikap, maka tim kuasa hukum terus melanjutkan pengerjaan memori banding. Mereka menyelesaikannya pada Rabu pekan lalu, untuk kemudian diserahkan pada Senin, 22 Mei 2017. 

Adik kandung Ahok yang juga tergabung dalam tim kuasa hukum, Fifi Letty Indra, terus menerus mengingatkan tim untuk segera menuntaskan memori banding.

Meski demikian, salah satu anggota tim kuasa hukum Ahok, Rolas Sitinjak, mengatakan niatan untuk mencabut permohonan banding ini sudah mulai terdengar sejak akhir pekan lalu. Namun, tim kuasa hukum tidak terlalu menanggapi serius karena menilai Ahok masih dalam kondisi emosional.

“Kami mengerti kan orang dalam tahanan galau, kadang c, kadang d,” kata dia.

Saat hari Senin tiba, tim kuasa hukum memang diberitahu kalau Veronica memegang sepucuk surat yang ditulis Ahok. Namun, mereka tidak diberitahu pesan apa yang hendak disampaikan klien mereka.

Sejak pagi, tim sudah berada di Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk menyerahkan memori banding sekaligus inzage. Saat itu masih belum ada perubahan sikap dari keluarga.

Sekitar pukul 16.00, Veronica akhirnya tiba di PN Jakarta Utara. Ia kemudian menanyakan apakah memori banding sudah diserahkan ke panitera atau belum.

“Saat kami bilang sudah. Bu Vero tanya lagi, ‘Masih bisa dicabut tidak ya?’” kata Rolas menirukan Vero. Secara hukum, bila belum ada putusan maka banding masih bisa dicabut.

Berbekal surat dari Ahok yang dikuatkan permintaan Vero, akhirnya tim kuasa hukum pun mencabut permohonan banding mereka.

Rolas membantah kalau pihaknya sudah terlebih dahulu mengetahui permintaan ini. Anggta tim yang mengerjakan harus bekerja hingga subuh untuk menuntaskan 22 poin yang dijabarkan dalam 196 halaman itu.

“Kalau sudah tahu ngapain kami serahkan memori banding, memangnya kurang kerjaan?” kata dia.

Secara resmi, pencabutan banding sudah berlangsung sejak Senin lalu. Namun, keluarga dan tim kuasa hukum baru mengemukakan alasannya sekarang.

Dalam suratnya, Ahok mengaku sudah memaafkan dan menerima masa penjara dua tahun yang diputuskan majelis hakim PN Jakarta Utara. Ia tidak ingin proses hukum ini semakin diiperpanjang karena khawatir akan terjadi gesekan sosial.

Saat kunjungan, tim kuasa hukum juga menceritakan gejolak dunia luar kepada Ahok. Termasuk di dalamnya aksi-aksi penolakan terhadap putusan hakim.

“Kami mengalah, cabut untuk kepentingan orang banyak. Yang dia takutkan kalau ada yang menunggangi,” kata Rolas. Demikian juga dengan dampak yang ditimbulkan seperti macet, bentrok, hingga masalah perekonomian.

Setelah ini, tim pengacara tinggal menunggu kepastian banding dari Jaksa Penuntut Umum. Tim disebut sudah menyiapkan kontra memori banding atas keberatan jaksa tersebut.

Isinya kurang lebih menyatakan Ahok tidak bersalah atas dugaan penghinaan terhadap golongan seperti tuntutan jaksa, maupun penodaan agama seperti yang diputuskan hakim. —Rappler.com