Tiga hari Ramadan, listrik masih byar-pet di Aceh

Habil Razali

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tiga hari Ramadan, listrik masih byar-pet di Aceh
Salat tarawih pun digelar dalam suasana gelap

PIDIE, Indonesia — Fahmi baru saja mengenakan sarung ketika gelap tiba-tiba menyergap kamarnya pada Jumat, 26 Mei lalu. “Listrik padam,” katanya sambil menghidupkan senter dari telepon genggam miliknya.

Meski gelap, niat Fahmi menunaikan salat tarawih tak surut. Memakai baju koko dan peci hitam, ia lantas meluncur dengan sepeda motornya ke Masjid Raya Keumala di Pidie, Aceh. 

Situasi di masjid pun ternyata gelap. Alih-alih menghidupkan genset, panitia penyelenggara salat tarawih hanya menyalakan beberapa batang lilin. Lilin-lilin itu diletakkan di samping imam dan di antara saf jamaah.

Sehingga salat tawarih pun digelar dalam suasana gelap. Remang-remang cahaya lilin sesekali ikut menerangi saf jamaah. Selain gelap, padamnya listrik juga membuat pengeras suara masjid tidak berfungsi. 

“Seharusnya pihak PLN menjaga listrik jangan sampai padam, kami sangat terganggu dengan suasana gelap seperti ini,” kata Fahmi kepada Rappler.

Fahmi wajar kecewa. Sebab, sepanjang Sabtu pagi hingga sore, listrik di Pidie byar-pret alias hidup-mati. Bahkan hingga malam ketiga Ramadan, situasi tak juga berubah.

Di Kecamatan Mila, Pidie, listrik padam sejak Maghrib hingga salat Tarawih usai digelar. Sementara di Kecamatan Keumala, Pidie, listrik mulai padam setelah usai salat Tarawih pukul 21.30 WIB.

Pada beberapa daerah lain, listrik justru padam ketika sahur. Sehingga warga terpaksa menyantap makanan sahur dalam gelap atau keremangan cahaya lilin.

Persoalan listrik di Pidie sebelumnya memang telah dijelaskan Humas PT PLN (Persero) Wilayah Aceh pada April lalu. Dalam rilis yang mereka keluarkan, disebutkan untuk memaksimalkan pasokan listrik menjelang Ramadan, maka PLN melakukan uprating konduktor (penggantian kable transmisi dari ACSR 240 mm2 kha 600 A menjadi ACCC 310 mm2 kha 1200 A).

“Pekerjaan tersebut dimulai 2 April 2017 dan diperkirakan selesai 22 Mei 2017 lalu,” kata Humas PLN Aceh T Bahrul Halid dalam keterangannya, Selasa 4 April 2017.

Saat itu, PLN Aceh melakukan pemadaman listrik bergilir per tiga jam selama sepekan di sejumlah wilayah di Aceh karena alasan pemeliharaan. 

Namun, meski PLN telah melakukan uprating konduktor, pemadaman listrik secara bergiliran tetap terjadi selama Ramadan ini. “Pemadaman masih terjadi,” kata Fahmi. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!