Menlu: WNI di Marawi dievakuasi lewat dua jalur

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menlu: WNI di Marawi dievakuasi lewat dua jalur

ANTARA FOTO

Proses evakuasi diprediksi mulai dilakukan pada Kamis esok

JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) setuju untuk membantu proses evakuasi 17 WNI yang masih ada di Filipina selatan. WNI dibagi menjadi dua tim yang akan dievakuasi melalui dua jalur berbeda.

Jalur pertama yang ditempuh yakni Iligan – Marantau – Iligan dan diantar menuju ke Bandara Cagayan de Oro. Retno menyebut ada empat orang yang ada di sana untuk memandu proses evakuasi.

“Tim evakuasi ini merupakan gabungan dari tim KBRI, KJRI dan kami memiliki orang-orang sebagai tim monitor internasional yang juga tergabung ke sana,” ujar Retno yang ditemui di Istana Negara pada Rabu, 31 Mei.

Sementara, jalur kedua yakni menempuh Sultan Naga Dimaporo – Pagadian City – Iligan City. Akan ada tiga orang yang membantu melewati jalur itu.

“Kami sudah melakukan komunikasi baik dengan Angkatan Bersenjata Filipina dan polisi. Pengawalan dan akses pass nya juga sudah dapat. Insya Allah, mungkin kalau situasi tidak memburuk, proses evakuasi sudah bisa dilakukan esok,” kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda itu.

Sementara, jumlah WNI yang akan dievakuasi mencapai 17 orang. Terbagi menjadi tiga kelompok yakni satu orang yang telah menetap di sana karena menikah dengan warga Filipina, 10 orang yang merupakan jemaah tablig dan berada di kota Marawi dan 6 orang lainnya yang juga bagian dari jemaah tablig.

 

Namun, khusus untuk 6 orang itu, mereka sudah keluar dari kota Marawi. Posisi mereka diketahui masih berada di Filipina selatan.

Kondisi di Marawi semakin memburuk, karena Angkatan Bersenjata Filipina sudah mengultimatum agar anggota kelompok militan Maute segera menyerah atau mati. Sejauh ini sudah ada 19 warga sipil yang tewas akibat pertempuran antara militer Filipina dengan kelompok Maute.

Sementara, 51 anggota kelompok militan juga tewas dalam perang. Satu di antaranya diduga berasal dari Indonesia. Namun, Retno mengaku belum dapat memastikan hal itu.

“Saya hanya akan menyampaikan informasi yang sudah terkonfirmasi,” kata dia.

Sebelumnya, kepolisian regional Filipina sudah memasukan empat nama WNI ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Mereka adalah Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, Yoki Pratama Windyarto dan Al Ikhwan Yushel. Menurut informasi Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Martinus Sitompul mereka menyeberang ke Filipina selatan dalam rentang waktu yang berbeda.

Ikhwan diketahui menyeberang ke Filipina pada tanggal 28 Maret. Sedangkan Yayat dan Anggara menyeberang di tanggal bersamaan yakni 15 April. Yoki berangkat pada tanggal 4 Maret. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!