Anggota DPRD Jatim dua kali terjerat kasus korupsi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Anggota DPRD Jatim dua kali terjerat kasus korupsi
Efek jera dipertanyakan

JAKARTA, Indonesia — Kurungan penjara ternyata tak membuat jera Mochamad Basuki. Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur itu untuk kedua kalinya terjerat kasus korupsi.

Basuki ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 5 Juni. Penyidik KPK juga menangkap lima orang lain. Kini mereka telah berstatus tersangka.

Tak hanya itu, KPK juga menyegel dua ruangan di Gedung DPRD Jawa Timur dan menggeledah kediaman Mochamad Basuki pada Senin malam hingga Selasa dinihari. 

Basuki diduga telah menerima suap dari sejumlah kepala dinas di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Suap tersebut diberikan agar DPRD memperlemah pengawasan anggaran terhadap berbagai kedinasan.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief mengatakan ini bukan pertamakalinya Basuki terjerat kasus korupsi. “MB ini pernah terlibat kasus yang lain,” kata Laode kepada media di Gedung KPK Jakarta, Selasa 6 Juni 2017.

Ini memang bukan kasus korupsi pertama yang menjerat Basuki. Sebelumnya, ketika masih menjadi Ketua DPRD Kota Surabaya, ia pernah divonis bersalah dalam kasus penyalahgunaan anggaran premi kesehatan anggota DPRD. 

Dalam kasus ini, negara dirugikan sekitar Rp 1,2 miliar. Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan hukuman 1,5 tahun penjara plus denda Rp 20 juta subsider 1 bulan kurungan. Basuki juga divonis membayar uang pengganti Rp 200 juta. 

Laode mengatakan tertangkapnya Basuki ini harus menjadi pelajaran, terutama bagi masyarakat, agar berhati-hati memilih wakil rakyat. “Seorang yang pernah menjadi narapidana dan terpilih lagi menjadi wakil rakyat, saya pikir tidak pantas,” kata Laode Syarief. 

Kasus Basuki ini juga bisa menjadi evaluasi bagi penegak hukum, karena bisa jadi hukuman yang selama ini mereka berikan kepada koruptor tak menimbulkan efek jera. Buktinya, Basuki dua kali terjerat kasus korupsi.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!