Warga Malang diancam teror bom palsu untuk meminta uang

Eko Widianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Warga Malang diancam teror bom palsu untuk meminta uang
Pelaku meminta uang Rp 10 juta jika keluarga Arman ingin selamat dari bom

MALANG, Indonesia – Arwan Sarafitoto, warga Desa Ganjaran, Kabupaten Malang tidak menyangka akan mendapat ancaman teror bom dari seseorang yang misterius pada Jumat, 9 Juni. Teror itu disampaikan melalui pesan pendek melalui nomor kontaknya.

“SMS dikirim pukul 4.30 dini hari,” kata Arwan.

Pesan pendek itu dialamatkan ke telepon seluler milik istrinya, Juwariyah 43 tahun. Sontak, Arwan dan sang istri merasa ketakutan. Sehingga, mereka melaporkan ancaman teror bom ke polisi setempat.

Peneror mengaku telah meletakan bahan peledak di depan rumah Arwan dan dikendalikan dari jarak jauh. Jika, mereka ingin nyawanya selamat maka harus menyediakan uang sebesar Rp 10 juta.

“Isinya, ‘Sekarang kamu tak usah heboh, tak usah macem-macem sama orang yang pernah buat kamu marah, buat kamu malu ini. Aku saatnya membalas dendam sekarang. Aku taruh bahan peledak di rumah kamu, sudah saya lengkapi remote control. Saya tak segan-segan meledakkan rumahmu. Tolong turuti apa kata saya. Sediakan uang Rp 10 juta kalau kamu mau selamat,’” kata Arwan membacakan isi pesan pendek tersebut siang tadi.

Usai membaca pesan itu, dia menemukan sebuah kardus terbungkus rapi di depan teras rumah. Beberapa perangkat desa sempat mendatangi rumah korban usai keluarga melaporkan kejadian itu. Mereka memastikan dengan datang ke rumah korban sebelum melanjutkan laporan ke polisi.

Teror palsu

PALSU. Setelah diperiksa oleh tim jihandak, kardus yang diklaim berisi bom hanya berisi batu bata dilengkapi kabel. Foto oleh Eko Widianto/Rappler

Tak berapa lama, tim penjinak bahan peledak dari Detasemen B Brigade Mobil Ampeldento, Kepolisian Daerah Jawa Timur menyisir rumah korban. Hasilnya, ditemukan kardus yang diduga berisi bahan peledak.

Tim Jihandak kemudian melokalisir rumah korban, memasang garis polisi dan mencegah warga masuk di kawasan berbahaya. Polisi juga mengevakuasi seluruh penghuni rumah
ke daerah yang aman.

“Lokasi telah diamankan,” kata Kepala Kepolisian Resor Malang, Ajun Komisaris Besar Yade Setiawan Ujung.

Tetapi, setelah diperiksa, rupanya teror itu palsu. Di dalam kardus tidak ditemukan bom melainkan batu bata yang dilengkapi rangkaian kabel.

Kini, penyidik Kepolisian Resor Malang tengah menyelidiki siapa yang bertanggungjawab atas teror bom palsu tersebut. Polisi telah menyita sebuah telepon seluler milik korban untuk menganlisis teror itu. Termasuk melacak nomor yang digunakan untuk teror itu.

“Sementara ini, diduga bermotif ekonomi karena ada tebusan uang,” kata dia. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!