SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Setelah dua bulan berlalu, kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih gelap. Hingga kini polisi belum berhasil mengungkap pelaku penyiraman.
Lambannya pengungkapan kasus ini pun membuat sejumlah pihak geram, termasuk Novel Baswedan. Novel bahkan menduga ada orang kuat yang terlibat dalam kasus ini.
Hal tersebut disampaikan novel saat wawancara dengan ‘Time’ di Singapura. “Saya memang mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi terlibat,” kata Novel kepada Time.
Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi secara detil tentang ‘orang kuat’ yang disebutkan Novel.
“Kami belum mendapatkan informasi detail tentang (pernyataan Novel) itu, tetapi komunikasi antara Mabes Polri dan KPK telah berlangsung dengan baik,” kata Laode.
Pimpinan KPK, Laode melanjutkan, juga berencana menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Pertemuan kemungkinan akan berlangsung pekan depan.
“Sepertinya Senin atau Selasa (pekan depan), itu yang dibicarakan. Pak Kapolri sudah bertemu Pak Agus saat buka bersama di DPR, pertemuannya nanti dengan Kapolri ya,” kata Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, Kamis 15 Juni 2017.
Seperti diketahui, Novel disiram orang tak dikenal setelah salat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading pada 11 April 2017. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat sebelum dirujuk ke Singapore National Eye Centre (SNEC). Sampai saat ini Novel masih menjalani perawatan di Singapura. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.