Mudik 2017: Ini 14 titik rawan macet di Jawa Timur

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mudik 2017: Ini 14 titik rawan macet di Jawa Timur
Titik macet tersebar dari Bangkalan hingga Madiun

JAKARTA, Indonesia — Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan ada 14 titik rawan macet selama masa mudik di Jawa Timur.

“Ada 14 titik rawan macet yang sudah kami petakan dan berharap pengendara mewaspadainya,” kata Wahid Wahyudi di Surabaya, Jumat 23 Juni 2017.

Area rawan macet selama masa mudik tersebut antara lain kawasan Pasar Tanah Merah dan Pasar Blega di Kabupaten Bangkalan, Madura. 

Di wilayah Pantai Utara (Pantura), area sekitar Pasar Babat dan Brondong di Kabupaten Lamongan, serta Duduk Sampeyan dan Jembatan Sembayat di Kabupaten Gresik rawan macet.

Titik rawan macet lainnya meliputi daerah sekitar Pasar Baureno di Kabupaten Bojonegoro, Bangil-Kabupaten Pasuruan, Pasar Ranuyoso dan Pasar Pakes Wetan-Kabupaten Lumajang serta Pasir Putih-Kabupaten Situbondo.

Sementara di jalur tengah, kemacetan lalu lintas rawan terjadi di Simpang Medaeng Sidoarjo, Kletek (Sidoarjo), jalur Purwosari-Karanglo-Kepanjang dan jalur Karanglo-Batu Malang, dan Persimpangan Tol Pandaaan Pasuruan.

“Di sini kemacetan mudah terjadi karena terdapat jalan untuk putar balik. Titik kemacetan juga terdapat di Pasar Lawang, Malang,” kata Wahid.

Area lain yang rawan macet adalah Jalan Simpang 4 Kenanten-Kabupaten Mojokerto, Jembatan Kayen (exit tol)-Kabupaten Jombang, Jalan Simpang 3 Mengkreng (perbatasan Jombang-Kediri dan Kertosono) serta di ruas Nganjuk hingga Madiun yakni Guyangan-Bagor-Saradan-Caruban.

Kemacetan di ruas Nganjuk hingga Madiun, menurut Wahid, terjadi karena ada empat perlintasan kereta api, tikungan, tanjakan.

Kepadatan kendaraan biasanya terjadi di dua jalur jalan dari Nganjuk hingga Madiun, serta di simpang tiga Mengkreng, tempat perlintasan kereta api, jembatan menyempit, dan pedagang kaki lima beroperasi.

Di jalur tersebut kini telah dibuka ruas tol fungsional Wilangan-Caruban yang menghubungkan Kabupaten Nganjuk dengan Kabupaten Madiun sepanjang 18 kilometer.

Wahid, yang merupakan mantan penjabat Bupati Lamongan, menjelaskan bahwa di ruas tersebut jalan tol hanya digunakan dari barat (Caruban) ke timur (Wilangan) agar tidak terjadi perpotongan jalur dengan jalan arteri primer.

“Sebab kalau memotong arteri maka ada penumpukan dan sangat rawan terhadap kecelakaan. Inilah mengapa jalur hanya digunakan searah, baik untuk arus mudik maupun balik,” katanya.

Ia menambahkan untuk jalur utama wilayah Pantai Selatan, titik rawan macetnya di Simpang 3 Jembatan Ngantru-Kabupaten Tulungagung. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!