Ikatan Dokter Indonesia selidiki penyebab kematian dr. Taofik

Ursula Florene

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ikatan Dokter Indonesia selidiki penyebab kematian dr. Taofik
Klarifikasi lain dari seorang dokter FK UI menyebut Taofik meninggal akibat penyakit Brugada Syndrome

JAKARTA, Indonesia – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih menyelidiki penyebab kematian dr. Stefanus Taofik SpAn pada Selasa, 27 Juni di RS Pondok Indah Bintaro Jaya. Melalui informasi yang dibuat viral oleh akun Twitter @blogdokter, Taofik disebut meninggal akibat beban kerja berlebih. Dia disebut harus melakukan tugas jaga selama empat hari berturut-turut di tiga rumah sakit berbeda di waktu libur Lebaran.

Namun, IDI tidak ingin buru-buru membuat kesimpulan sesuai informasi yang telah viral ke publik. Atau mengikuti klarifikasi yang disampaikan oleh Ketua Program SP2 Divisi Anestesia Ambulatori dan Bedah Umum Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Arif H.M Marsaban, SpAn-KAP, bahwa dr. Taofik meninggal akibat penyakit Brugada Syndrome.

“Masih perlu pemeriksaan dan konfirmasi juga dari riwayat penyakit dari keluarga,” ujar Sekretaris Jenderal IDI Adib Khumaidi ketika dihubungi Rappler pada Rabu, 28 Juni.

Sementara terkait jadwal tugas sendiri, IDI menemukan adanya permintaan dari Taofik untuk bertukar jadwal dengan temannya. Dari yang hanya bertugas 1×24 jam menjadi 2×24 jam dan dilanjutkan libur.

Meski demikian, Adib mengakui kalau kejadian dokter meninggal karena kelebihan beban kerja sudah beberapa kali terjadi. Pemerintah diminta untuk mulai membuat regulasi terkait jam kerja dokter, juga mengatur penyebaran petugas kesehatan di setiap rumah sakit supaya merata, sehingga tidak menimbulkan kelebihan beban.

Semula akun Twitter yang dimiliki oleh Dokter I Made Cok Wirawan itu menyoroti evaluasi jadwal kerja dokter selama Lebaran.

“Meninggalnya rekan sejawat kita ini sekaligus bisa dijadikan evaluasi menyeluruh terhadap sistem jaga di rumah sakit. Dokter juga manusia yang butuh istirahat,” tulis Wirawan dalam cuitan pada Rabu, 28 Juni.


Diduga, kematian Taofik disebabkan beban kerja yang berlebihan karena banyaknya dokter lain cuti semasa lebaran.

Dokter spesialis anestesi yang sedang menempuh pendidikan subspesialis konsultan intensive care (KIC) ini memang disebut bertugas jaga selama lima hari berturut-turut di tiga rumah sakit berbeda yakni RS Pondok Indah, RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RS Jantung Diagram Cinere. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!