Pemerintah berikan santunan kepada keluarga korban helikopter Basarnas

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pemerintah berikan santunan kepada keluarga korban helikopter Basarnas
Selain uang santunan, pemerintah juga memberikan beasiswa hingga ke perguruan tinggi bagi anak korban

SEMARANG, Indonesia – Lina Eni Panuntun hanya bisa tertegun saat duduk di aula kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Semarang, pada Senin 10 Juli. Tatapannya menerawang jauh tatkala melihat beberapa pejabat masuk ke ruangan.

Lina, begitu ia biasa disapa, seperti teringat kembali pada sosok mendiang suaminya saat beberapa orang berpakaian oranye khas Basarnas menghampiri mejanya.

Almarhum suaminya, Maulana Afandi jadi salah satu korban meninggal dunia setelah helikopter Dauphin HR-3602 yang ditumpangi bersama rekan-rekannya jatuh di Gunung Butak, Canggal Baru, Candiroto Temanggung, pada pekan lalu. Padahal, saat itu tim Basarnas dan penyelamat tengah dalam perjalanan untuk mengevakuasi korban letusan di area Dieng. (BACA: Helikopter Basarnas jatuh, delapan penumpang tewas)

“Kalau boleh memilih, saya enggak pengen ini semua terjadi (menerima uang santunan) karena saya kehilangan suami yang saya cintai selama ini,” kata Lina kepada Rappler kepada sembari menahan tangis.

Ia tak kuasa menahan derai air matanya saat mengingat suaminya. Sembari menggendong buah hatinya yang baru berusia 7 bulan, ia mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah yang telah banyak membantu dan memperhatikan keluarganya.

Ia yang mewakili suaminya berhak menerima santunan senilai Rp 189 Juta lantaran semasa hidupnya. Afandi gugur dalam bertugas dengan jabatan terakhir pada golongan II B. Santunan serupa juga diberikan kepada tiga istri korban kecelakaan maut helikopter yang hadir pada kesempatan tersebut.

Istri dari mendiang Budi Restiyanto menerima santunan untuk jabatan golongan II C senilai Rp 242 juta, istri dari mendiang Nyoto Purwanto menerima santunan untuk jabatan golongan II D senilai Rp 253 juta, dan istri almarhum Catur Bambang menerima santunan untuk jabatan golongan II C senilai Rp 260 juta.

Ia cukup terbantu dengan santunan tersebut. Apalagi, mendiang suaminya pernah berpesan bahwa anaknya harus jadi orang hebat.

“Makanya uangnya akan saya tabung saja. Anak saya juga dapat beasiswa sampai perguruan tinggi. Saya ingin mewujudkan harapan suami yang ingin anaknya jadi orang hebat seperti dia,” kata Lina.

Sedangkan, Agus Haryono, Kepala Basarnas Jateng memastikan tragedi jatuhnya helikopter di Gunung Butak tak akan menyurutkan semangat para personelnya dalam melakukan pertolongan terhadap para korban bencana alam.

“Semoga santunan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masing-masing keluarga yang ditinggalkan sekaligus mampu meringankan beban mereka,” ungkap Agus.

Santunan korban kecelakaan helikopter Basarnas, kata Agus diberikan oleh pihak PT Taspen sebagai pemilik dana pensiunan pegawai negeri. Selain empat anggota Basarnas, santunan juga diberikan kepada ahli waris empat prajurit TNI AL.

Dapat uang beasiswa

BEASISWA. Selain memberikan dana santunan, pemerintah juga memberikan beasiswa kepada anak korban hingga ke jenjang perguruan tinggi. Foto oleh Fariz Fardianto/Rappler

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Taspen Faisal Rachman, menyebut ada pula uang beasiswa yang dikucurkan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak korban helikopter Basarnas. Beasiswa diberikan hingga jenjang Stata 1.

“Kami punya program Primatomatis yang di dalamnya terdapat kemudahan dalam penyaluran uang santunan kepada ahli waris korban yang meninggal dunia saat sedang bekerja. Pemberian santunannya cepat diproses tanpa menunggu pengajuan dari pihak keluarga,” kata dia.

Faisal menjelaskan para ahli waris juga masih mendapat sisa gaji yang ditinggalkan almarhum.

“Tiap ahli waris mendapat sisa gaji sebesar 72 persen sampai enam bulan ke depan. Besarannya bervariasi, tergantung golongan jabatan almarhum semasa bekerja,” kata dia.

Di lain pihak, Gubernur Ganjar Pranowo berharap santunan tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya untuk menyambung hidup pada masa mendatang.

Ia juga mengapresiasi langkah sigap dari PT Taspen yang mampu mempercepat pemberian santunan bagi para ahli waris.

“Anak istrinya pasti bangga punya sosok suami yang menjadi pejuang kemanusiaan hingga akhir hayatnya,” kata Ganjar.

Pihaknya juga tengah berupaya mengusulkan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara untuk memberikan kenaikan pangkat bagi tiap korban.

“Kami juga sudah berkomunikasi dengan Basarnas dan TNI AL demi memberikan kenaikan pangkat serta mendorong percepatan pembuatan monumen untuk mengenang tragedi helikopter Basarnas,” kata dia. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!