TNI AL bantah tembak empat nelayan Vietnam

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

TNI AL bantah tembak empat nelayan Vietnam
Otoritas berwenang Indonesia mengklaim hanya melepaskan tembakan peringatan ke udara

JAKARTA, Indonesia – Panglima Komando Armada Indonesia kawasan barat (Pangarbar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia membantah personelnya telah melakukan penembakan terhadap empat orang nelayan kapal ikan asal Vietnam pada akhir pekan lalu. Bahkan, menurut Aan, tidak ada satu pun unsur jajaran di Koarmbar yang sedang terlibat operasi dan patroli di sektor perairan Natuna Utara (ZEE).

Menurut Aan, yang terjadi justru otoritas berwenang dari Indonesia mengusir dua kapal Vietnam saat mereka tengah melakukan aksi ilegal di sana.

“Saat itu KRI Wiranto-379 tengah melaksanakan patroli di perairan Natuna Utara, ZEEI, di dalam Landas Kontinen Indonesia. Mereka mendeteksi adanya dua kapal Vietnam pada posisi 4 NM yang masuk ke wilayah perairan landas kontinen Indonesia,” ujar Aan melalui keterangan tertulis pada Senin, 24 Juli.

Ketika KRI Wiratno-379 mendekati dua kapal Vietnam itu, mereka tiba-tiba mematikan lampu. Namun, siluet dan halunya mengarah ke KRI Wiratno-379 pada jarak 30 meter. Hal tersebut dinilai berbahaya bagi KRI-Wiratno.

“Akhirnya diberikan tembakan peringatan sebanyak satu butir peluru ke udara dengan menggunakan jenis SS1,” kata dia.

Usai peristiwa itu, kedua kapal Vietnam mengubah haluannya dan mereka meninggalkan wilayah landas kontinen Indonesia.

Sebelumnya, pihak Vietnam mengklaim hal sebaliknya. Dari enam nelayan, empat di antaranya terluka akibat diduga ditembak oleh TNI AL.

Menurut informasi Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Binh Dinh, kapal diarahkan ke Pulau Con Dao pada Senin dini hari. Sementara, nelayan yang terluka dilarikan ke rumah sakit.

“Dua nelayan mengalami luka yang serius dan dilarikan ke pusat medis di Distrik Con Dao. Kondisi mereka kini membaik,” menurut laporan pemerintah setempat.

Sementara, dua nelayan lainnya mengalami luka ringan. Kapal Vietnam dan Indonesia sebelumnya kerap berbenturan di perairan di Laut China Selatan, di mana beberapa negara di kawasan ASEAN, termasuk Tiongkok dan Taiwan memiliki klaim.

Pada bulan Mei, kapal pukat dari kedua negara terlibat konflik usai penjaga perbatasan Indonesia menangkap basah kapal Vietnam tengah melakukan aktivitas ilegal di perairan Indonesia. Otoritas berwenang Indonesia akhirnya menahan 11 nelayan asal Vietnam pasca kejadian di sekitar perairan Natuna. Sementara, satu penjaga perbatasan Indonesia masih ditahan oleh Vietnam.

Kedua pihak kemudian sepakat, mereka akan menyelesaikan insiden tersebut melalui jalur diplomatik. Pemerintah kedua negara berharap untuk mencegah peristiwa tersebut kembali terulang. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!