Indonesia

Perayaan 4th of July: Cara Indonesia raih peluang kerja sama dengan AS

Kevin Handoko, Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perayaan 4th of July: Cara Indonesia raih peluang kerja sama dengan AS
Dalam perayaan 4th of July, Kedutaan AS juga mengenalkan budaya khas suku Dayak

JAKARTA, Indonesia – Antrean terlihat mengular di depan kediaman Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan di area Taman Suropati pada Kamis, 27 Juli. Mereka ingin merayakan hari kemerdekaan yang jatuh pada 4 Juli lalu.

Pihak Kedutaan AS mengatakan mereka baru merayakan hari Kemerdekaan di Jakarta pada 27 Juli karena menyesuaikan dengan perayaan hari libur Idul Fitri. Namun, dalam perayaan 4 Juli tahun ini, Donovan banyak menerima tamu-tamu penting, mulai dari mantan Presiden hingga para pengusaha.

Yang mengejutkan, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rupanya menyempatkan diri untuk mampir di kediaman Donovan. Padahal, sesudahnya, ia harus bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Puri Cikeas.

Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla mewakili rezim pemerintahan yang berkuasa turut hadir di sana. Ia mengatakan hubungan Indonesia dengan Negeri Paman Sam tetap baik, walau ada perubahan kebijakan yang dibuat oleh Presiden Donald Trump.

Seperti yang diketahui publik, Trump menerapkan proteksi yang lebih tinggi dengan alasan untuk meningkatkan perekonomian mereka. Slogan “Make America Great Again” terus disampaikan Trump berulang kali kepada publik untuk meyakinkan dunia, bahwa di bawah kepemimpinannya, AS akan jauh lebih hebat.

“Sebagai negara sahabat, Indonesia tentu selalu ingin memperbaiki dan meningkatkan hubungan. Selalu baik, hubungan kita dengan Amerika Serikat di bidang ekonomi dan politik. Walau ada perbedaan-perbedaan, tetapi hubungan tetap baik,” ujar JK ketika dimintai komentarnya mengenai hubungan bilateral Indonesia-AS saat ini pada Kamis malam, 27 Juli.

Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Pemerintah Indonesia dari dekat memantau perubahan kebijakan yang diterapkan oleh Trump selama 8 bulan terakhir. Khusus menyangkut kerja sama di bidang ekonomi, baik Presiden Joko Widodo dan Presiden Trump sepakat untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan. Hal tersebut tidak terlepas dari protes yang dilayangkan mogul properti itu terkait hubungan dagang yang tidak berimbang.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Departemen Perdagangan AS, Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Negeri Paman Sam sebesar US$ 13 miliar. Itu menempatkan Indonesia ke posisi 15 dari 16 negara yang tengah diselidiki oleh Pemerintah AS. Mereka khawatir terdapat praktik kecurangan.

“Pemimpin kedua negara telah memastikan kerja sama di bidang ekonomi harus menguntungkan kedua belah pihak, harus melalui pendekatan win-win. Bahkan, Presiden Jokowi siap menjalin kerja sama perdagangan bebas (FTA) dan CEPA,” kata Rudiantara pada Kamis malam.

Hal lain yang disampaikan Rudiantara yakni fakta bahwa Indonesia kini semakin gencar berinvestasi di Amerika Serikat. Di hadapan para tamu yang juga merupakan pengusaha dari AS, Rudiantara tidak segan memamerkan bahwa ekonomi Indonesia terus berkembang dalam dua tahun terakhir yakni mencapai sekitar 5 persen, sedangkan angka inflasi terus coba dikendalikan.

“Bahkan dalam survei Gallup yang digunakan oleh OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi) menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal kepercayaan oleh warganya,” kata dia.

Di bagian akhir, Rudiantara mengajak komunitas pengusaha AS di Jakarta untuk berinvestasi di Indonesia.

Pendekatan untuk membuka peluang kerja sama yang lebih erat telah dilakukan oleh Jokowi ketika melakukan pertemuan bilateral dengan Trump di sela KTT G20 di Hamburg pada awal bulan ini. Kendati terlihat gombal, namun Jokowi rupanya berhasil meyakinkan Trump bahwa Indonesia siap bekerja sama di beberapa bidang termasuk ekonomi dan penanggulangan terorisme.

Dalam pertemuan bilateral itu, Jokowi juga mengundang Trump untuk berkunjung ke Indonesia. (BACA: Pedekate, Jokowi sampaikan salam rakyat Indonesia kepada Trump)

“Mereka (Publik Indonesia.red) hanya tertarik mengenai satu hal yaitu kapan menyambut Anda secara langsung di Indonesia,” kata Jokowi yang direspons Trump dengan senyum. 

Kenalkan budaya Dayak

BUDAYA DAYAK. Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, ikut menyaksikan tarian khas suku Dayak yang dipertunjukan di kediamannya pada perayaan 4th of July. Foto oleh Kevin Handoko/Rappler

Dalam perayaan hari kemerdekaan tersebut, pihak Kedutaan AS ikut mengenalkan Kebudayaan Dayak kepada komunitas AS di Jakarta. Menurut pihak Kedutaan AS, mereka ikut menampilkan tari khas Suku Dayak sebagai tindak lanjut pertukaran budaya antara suku di Kalimantan Barat itu dengan Suku Indian.

Tiga seniman AS yang merupakan suku Indian asli dan tergabung dalam band Lakota pada bulan Mei lalu ikut berkunjung ke Pekan Gawai Dayak ke-32 di Pontianak. Salah satu anggota band, Doug Good Father, mengatakan jika dua kebudayaan disandingkan, terlihat memiliki kemiripan.

“Ada banyak persamaan antara budaya Indian yang sering dilakukan dengan Budaya Dayak, misalnya dari tarian, ritual dan warna baju yang dikenakan,” kata Doug seperti dikutip media. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!