Taiwan protes ke Indonesia karena deportasi warganya ke Tiongkok

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Taiwan protes ke Indonesia karena deportasi warganya ke Tiongkok

ANTARA FOTO

Empat warga Taiwan ikut terjaring dalam tindak kejahatan siber internasional di Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Taiwan memprotes keputusan Indonesia untuk mendeportasi empat warganya yang terlibat kejahatan siber ke Tiongkok. Padahal, mereka telah meminta agar Indonesia memulangkan warga Taiwan ke negara asalnya untuk menjalani proses hukum di sana.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan Jakarta telah mengabaikan permintaan pemerintahnya agar warga mereka dikembalikan ke negara asalnya. Justru pada hari ini, Pemerintah Indonesia mengirim mereka ke kota Chengdu dan Tianjin.

“Tiongkok terus memaksa membawa warga kami ke daratan dan benar-benar mengabaikan niat baik dan permohonan kami,” ujar Dewan Urusan Daratan, badan resmi Taiwan yang menangani hubungan dengan Tiongkok pada Kamis, 3 Agustus.

Mereka mengatakan langkah Tiongkok itu akan merugikan investigasi lintas batas negara yang juga dilakukan Taiwan. Hal itu juga dapat mempengaruhi perkembangan hubungan positif antara Taiwan dengan Tiongkok sebelumnya.

Pada 29 Juli lalu, kepolisian berhasil membongkar sindikat internasional kejahatan siber di empat lokasi yakni Jakarta, Bali, Batam dan Surabaya. Mereka berhasil menangkap 148 orang, di mana 143 berasal Tiongkok, 4 orang dari Taiwan dan 1 warga Malaysia.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menjelaskan ratusan pelaku memeras warga Tiongkok di daratan dengan mengaku sebagai aparat penegak hukum. Aksi penipuan sudah dilakukan sejak Februari 2017. Ditilik dari segi keuntungan, mereka sudah meraup hingga Rp 6 triliun.

Kepada polisi, pelaku mengaku dapat dengan leluasa melakukan tindak kejahatannya di Indonesia. Lokasi dan geografis yang luas membuat mereka dengan mudah melakukan tindak kejahatan dari Indonesia.

“Selain itu, mereka menganggap peraturan yang mengatur internet service provider (ISP) cenderung lebih lenggang,” kata Argo.

Tak ramah terhadap Tiongkok

Dalam catatan Taiwan, ini bukan kali pertama permintaan mereka untuk memulangkan warganya diacuhkan negara lain. Pada pekan lalu, Kamboja juga memulangkan tujuh warga Taiwan terduga pelaku penipuan ke Tiongkok. Bulan Februari, Pemerintah Spanyol mendeportasi 200 warga Taiwan ke Tiongkok kendati sudah diprotes.

Pemerintah Taiwan menduga kebijakan ini ditempuh Tiongkok sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai Presiden. Beijing tidak dapat mempercayai Tsai, karena sejak awal sudah menolak mengakui Taiwan sebagai bagian dari satu Tiongkok.

Sementara, di mata Tiongkok, Taiwan adalah sebuah provinsi yang masih menjadi teritori mereka dan memisahkan diri. Oleh sebab itu, mereka bertekad untuk membawa kembali Taiwan bersatu dengan Tiongkok. – dengan laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!