ASEAN ungkap kekhawatiran mereka terhadap situasi di Semenanjung Korea

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

ASEAN ungkap kekhawatiran mereka terhadap situasi di Semenanjung Korea
ASEAN mendorong agar Korut menghentikan uji coba rudal dan kembali ke meja perundingan

JAKARTA, Indonesia – Seperti yang telah diprediksi, salah satu isu yang akan mendominasi pertemuan tingkat tinggi Menteri Luar Negeri ASEAN yakni mengenai suasana di Semenanjung Korea. Pasalnya, kendati telah bolak-balik dikecam oleh dunia internasional, Korea Utara kerap melakukan uji coba peluncuran rudal.

Teranyar, mereka melakukan peluncuran pada Jumat, 28 Juli dan rudal itu berada di udara selama 45 menit serta menempuh jarak 3.700 kilometer. Menurut analisa yang dilakukan oleh tiga negara Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, maka rudal itu bisa mencapai beberapa kota besar di Negeri Paman Sam seperti Los Angeles, Denver dan Chicago. Analisa lainnya menyebut, rudal itu bahkan bisa mencapai jarak terjauh yakni ke New York dan Boston.

Untuk mengantisipasi hal itu, maka AS semakin banyak menerjunkan personel militer ke Korea Selatan. Mereka pun semakin sering melakukan latihan militer bersama. Satu langkah yang memprovokasi Korut.

Melihat situasi itu, maka Menlu ASEAN yang bertemu di Manila pada Sabtu, 4 Agustus menyatakan keprihatinan mereka. Hal itu tertuang dalam pernyataan bersama Menlu ASEAN.

“Kami, para Menlu ASEAN kembali menyatakan kekhawatiran mendalam terkait meningkatnya ketegangan di wilayah Semenanjung Korea, termasuk uji coba rudal balistik antar benua (ICBM) yang dilakukan oleh Repulik Rakyat Demokratik Korea pada 4 Juli dan 28 Juli. Begitu juga peluncuran rudal balistik dan dua tes nuklir di tahun 2016,” ujar para Menlu se-ASEAN dalam pernyataan tersebut.

Perkembangan situasi itu dianggap sangat serius dan dapat mengancam perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan serta dunia.

“Terkait dengan hal itu, maka kami mendorong Korea Utara agar secepatnya mematuhi kewajiban mereka sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata mereka lagi.

Para Menlu juga mendorong agar Semenanjung Korea terbebas dari senjata nuklir. Mereka turut mendorong agar Korut menahan diri dan tidak lagi melakukan provokasi dengan kerap melakukan uji coba peluncuran rudal.

Para Menlu se Asia Tenggara itu mengusulkan daripada menggunakan unjuk kekuatan militer, Korut kembali ke meja perundingan untuk menurunkan ketegangan. ASEAN mengaku siap berkontribusi membantu perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

Sementara, sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Filipina pada Jumat, 4 Agustus mengatakan tengah mempertimbangkan untuk menurunkan intensitas hubungannya dengan Korut. Hal itu sesuai dengan himbauan yang disampaikan oleh Amerika Serikat yang menginginkan agar negara ASEAN ikut mengisolasi Korut pasca melakukan uji coba peluncuran rudal.

Kim Jong-un maniak

Juru bicara Departeman Luar Negeri Filipina, Robespierre Bolivar pada Kamis, 3 Agustus memastikan isu ketegangan di Semenanjung Korea akan dibahas dalam pertemuan Forum Regional ASEAN (ARF). Ia berharap dalam forum tersebut bisa dilakukan dialog yang lebih produktif dan menghasilkan sesuatu yang nyata.

Pertemuan itu juga dihadiri Menlu Korut Ri Yong-Ho dan Menlu AS Rex Tillerson. Asisten Menlu AS, Susan Thornton memastikan tidak akan ada pertemuan bilateral antara Tillerson dengan Ri.

Sementara, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, sudah lebih dulu menaikan eskalasi di forum ASEAN dengan menyebut pemimpin tertinggi Korut sebagai maniak. Dengan gaya bicara Duterte yang blak-blakan, ia menyebut Kim bisa menjadi sosok yang memicu terjadinya perang nuklir di Asia.

“Dia bermain dengan mainan berbahaya dan orang gila ini, jangan tertipu dengan wajah tembamnya yang terlihat baik. Maniak ini, jika ia berbuat satu kesalahan saja, maka area Asia Timur akan menjadi tanah yang gersang karena perang. Hal itu harus dihentikan. Saya katakan kepada Anda jika ini melewati batas, saya tidak tahu apa yang mungkin terjadi pada kita. Kita tidak akan dapat menanam apa pun yang produktif,” kata Duterte dalam pidato yang disiarkan di televisi secara nasional. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!