Filipino comic strips

Enam jamu Nyonya Meneer yang melekat di hati warga Semarang

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Enam jamu Nyonya Meneer yang melekat di hati warga Semarang
Jamu bubuk Nyonya Meneer dianggap yang paling laris dibanding jamu buatan pabrik lainnya

SEMARANG, Indonesia – Hampir sebulan terakhir perhatian masyarakat Indonesia tertuju pada Nyonya Meneer. Pabrik jamu serbuk nan legendaris itu tengah dilanda kasus kepailitan setelah Pengadilan Negeri (PN) Semarang mengetuk vonis pada akhir bulan lalu.

Tetapi, masyarakat Jawa yang lekat dengan ragam ramuan jamu tentu tak bisa melepaskan kenangannya pada produk jamu Nyonya Meneer. Banyak penjual jamu ketika ditemui Rappler mengamini hal tersebut.

Di Kota Semarang, yang notabene jadi basis utama penjualan jamu Nyonya Meneer, mereka mengaku punya banyak harapan agar perusahaan yang berusia lebih dari seabad itu, tetap eksis. Sumiyati, seorang penjual jamu di dekat Pasar Ngaliyan, Jalan Raya Prof Hamka, Semarang misalnya. Ia mengaku sudah 40 tahun lebih mempertahankan depot jamu bertuliskan ‘Tjap NJonja Meneer’.

Selama itu pula, Sumiyati mengaku banyak kenangan yang tersimpan ketika menjual ramuan jamu Nyonya Meneer. Saking lamanya berjualan jamu Nyonya Meneer, ia kerap dipanggil ‘Bu Sum Nyonya Meneer’.

“Ning kene sing paling laris yo Nyonya Meneer, Mas. Mulakno aku males dodolan jamu meneh nek pabrike bangkrut (Di sini yang paling laris ya Nyonya Meneer, Mas. Karena itulah saya males jualan lagi kalau pabriknya sudah bangkrut),” kata Sumiyati kepada Rappler dengan logat Jawa campuran pada Minggu malam, 13 Agustus.

Ia menganggap racikan Nyonya Meneer yang paling komplit. Bahkan, Sumiyati mengklaim, para pelanggannya kerap mampir ke depotnya karena merasa racikan jamu Nyonya Meneer tokcer dalam mengobati berbagai penyakit.

“Empat puluh tahun jualan jamunya Nyonya Meneer, pelanggan saya sangat banyak. Ada yang dari sekitar pasar, ada yang dari Boja Kendal sering beli jamu kemari,” kata perempuan yang akrab disapa Bu Sum itu.

Menurutnya, ada enam racikan jamu Nyonya Meneer yang sangat digandrungi pelanggannya. Pertama, yaitu jamu galian rapet. Jamu itu diperuntukan kaum hawa yang ingin menjaga daerah kewanitaannya.

“Itu manjur buat wanita yang kepengin vaginanya tetap bersih rapet, Mas,” kata dia.

Kedua, jamu Tresnasih. Jamu ini membantu mengurangi lendir berlebihan dan bau tak sedap pada organ kewanitaan. Tresnasih juga ampuh untuk mengurangi berat tubuh.

Ketiga, jamu Singkir Angin. Jamu itu masih tetap laris-manis, sebab dianggap manjur untuk meredakan masuk angin, perut kembung, muntah-muntah, sakit kepala dan mering.

Keempat, jamu pegal linu untuk mengobati linu dan pegal. Kelima, galian putri yang dikhususkan bagi perempuan yang ingin membuat bentuk tubuh terlihat langsing. Keenam, adalah jamu habis bersalin yang diperuntukan ibu-ibu yang baru selesai melahirkan.

Kedaluwarsa

Bu Sum mengaku ada puluhan jenis jamu ramuan Nyonya Meneer yang telah ia jual setiap hari. Satu bungkus hanya seharga Rp 3.000. Sementara, jika diseduh dan ditambah campuran telur bebek, harnya menjadi Rp 10 ribu.

Karena itulah, ia sangat menyayangkan adanya kasus pailit yang menjerat Nyonya Meneer. Pasalnya, jamu racikan pabrik tersebut sangat komplet bila dibanding produk lainnya.

“Saya yang belakangan ini jualan (jamu) Sido Muncul agak kecewa. Lah wong ndak komplet. Kalau Nyonya Meneer kan banyak sekali jenisnya. Pembeli yang kemari ndak pernah kecele,” kata dia.

Hingga saat ini, Bu Sum mengaku masih menyimpan banyak stok jamu produk Nyonya Meneer. Sebuah kardus besar ia ketuk berulang kali untuk menunjukkan stok jamu Nyonya Meneer yang masih banyak.

“Ini sudah kedaluwarsa. Padahal dulu boleh di-return dengan yang baru. Yah mau gimana lagi sudah ndak ada yang ngirimi,” katanya mengeluh.

Hal serupa juga dialami oleh Tri Gustin, pemilik depot Nyonya Meneer lainnya. Ia menyatakan sangat prihatin atas kasus yang membelit pabrik itu.

“Banyak yang nyari namun stok-stoknya sudah habis. Akhirnya, saya beralih jualan Sido Muncul dan Jamu Jago walaupun enggak selaris Nyonya Meneer,” kata dia.

Ia berharap Nyonya Meneer segera terbebas dari kasus pailit. Sehingga, ia menyarankan agar jamu serbuknya kembali diproduksi seperti sedia kala.

“Kan eman-eman (sayang sekali) jamunya laris terus lho,” katanya. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!