Kerennya biorama perang Bandung Lautan Api

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kerennya biorama perang Bandung Lautan Api
Peperangan Bandung Lautan Api direka ulang dengan sangat apik

BANDUNG, Indonesia — Kobaran api mendadak muncul dari dua rumah yang terbakar. Tak lama kemudian, tank baja berbendera Inggris muncul diiringi sejumlah pasukan sekutu. 

Kedatangan sontak disambut rakyat dan Tentara Republik Indonesia. Peperangan pun tak bisa dihindari. Dentuman bom ditimpali rentetan senjata bersahutan silih berganti.

Namun dentuman itu bukan berasal dari bom dan rentetan suara senapan juga bukan dari senapan sungguhan, karena ‘perang’ yang tengah berlangsung di depan Gedung Sate Kota Bandung pada Kamis pagi ini hanya Biorama Drama Kolosal.

Biorama yang dipersembahkan Kodam 3 Siliwangi dan komunitas Reka Ulang Sejarah tersebut menggambarkan  peperangan saat peristiwa Bandung Lautan Api. 

Pertunjukan yang melibatkan sekitar 100 orang ini digelar dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 72. “Drama ini menceritakan perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan mulai tahun 1945 hingga 1946,” kata Roni Abdurahman, salah seorang kru drama.

Seluruh adegan dalam drama berdurasi 25 menit itu mengacu pada teks-teks sejarah. Bahkan, dialog-dialog yang diucapkan disesuaikan dengan konteks peristiwanya, termasuk beberapa umpatan kasar yang sempat dilontarkan pemain.

Salah satu adegan drama kolosal tentang perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung, Kamis (17/8). Foto oleh Yuli Saputra/Rappler

“Memang seperti itu ungkapan kemarahan dan kegusaran pada saat itu. Kata-kata kasar menandakan kita tidak suka dengan mereka (para penjajah),” ujar Roni.

Untuk menghadirkan suasana peperangan yang nyata, Roni mengungkapkan, pihaknya memodifikasi alat sehingga bisa menimbulkan suara dentuman layaknya bom. Sedangkan, suara rentetan senjata berasal dari ledakan petasan.

“Pertunjukan ini juga melibatkan beberapa satuan di Kodam 3 Siliwangi. Kami memodifikasi plastik dan gas oksigen yang ledakannya lumayan keras tapi tidak membahayakan,” kata Roni yang juga tergabung dalam satuan Bintaldam 3 Siliwangi ini.

Pertunjukan ini, kata Roni, ditampilkan untuk menggugah masyarakat Indonesia bahwa kemerdekaan bukan hadiah dari penjajah tapi direbut oleh para pejuang dengan darah dan air mata.

“Sekarang kewajiban kita mempertahankannya dengan karya nyata dan kerja nyata.  Kan cita-cita bangsa Indonesia mencapai masyarakat adil makmur, yang saat ini belum tercapai,” ujarnya.

Hadir menyaksikan pertunjukan tersebut, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, Kapolda Jabar, Irjen Pol. Anton Charliyan, Pangdam 3 Siliwangi, Mayjen M. Herindra, dan Muspida Jabar lainnya. 

Pertunjukan ini juga menarik perhatian masyarakat sekitar, bahkan warga negara asing yang tengah berlibur di Kota Bandung.  —Rappler.com  

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!