72 ribu nasabah tertipu, Bos First Travel beli restoran di Inggris Rp 11 miliar

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

72 ribu nasabah tertipu, Bos First Travel beli restoran di Inggris Rp 11 miliar
Kerugian yang diderita para nasabah First Travel mencapai Rp 848 Miliar

JAKARTA, Indonesia — Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak mengatakan pemilik PT First Anugrah Karya alias First Travel Andika Surachman ternyata memiliki memiliki restoran di Inggris.

“Dia membeli restoran di Inggris. Ini salah satu aset juga,” kata Brigjen Herry Rudolf Nahak di kantornya, Selasa 22 Agustus 2017. “Lagi kami cek kebenarannya.” 

Penyidik, kata Brigjen Herry Rudolf Nahak, saat ini masih meneliti dokumen-dokumen kepemilikan restoran tersebut. Informasi yang diterima, Herry Rudolf melanjutkan, restoran tersebut dibeli dengan harga  700 ribu pound sterling atau setara dengan Rp 11 miliar.

Herry tak menyebutkan secara rinci mengenai restoran tersebut, seperti lokasi dan jenis makanan yang dijual. Ia juga belum memastikan apakah duit yang digunakan Andika untuk membeli restoran tersebut adalah duit nasabah umroh First Travel.

Ironisnya, ketika Bos First Travel Andika Surachman mampu membeli restoran di Inggris dengan harga Rp 11 miliar, ribuan nasabah travelnya yang tertipu justru tak kunjung mendapatkan uang mereka kembali.

Korban mencapai 72 ribu orang

Herry Rudolf Nahak juga menyebutkan jumlah korban First Travel yang tercatat di Posko Crisis Center di Bareskrim mencapai 72.682 orang. Angka ini lebih besar dari rilis sebelumnya yang menyebutkan jumlah korban sebesar 35 ribu orang.

“Semuanya sudah mendaftar dan membayar. Yang sudah diberangkatkan 14 ribu orang jemaah. Yang belum berangkat 58.682 orang,” kata Herry Rudolf.

Herry mengatakan, dari puluhan ribu nasabah tersebut, ada nasabah yang belum menerima uang dan paspor meski sudah menarik diri untuk berangkat. Selain itu, ada juga nasabah yang gagal berangkat meski sudah menambah biaya untuk carter pesawat sebesar Rp 2.5 juta.

“Parahnya, ada yang sudah bayar lunas dan diarahkan ke bandara, tapi tidak diberangkatkan,” kata Herry.

Kerugian nasabah Rp 848 Miliar

Dengan nasabah mencapai puluhan ribuan orang, tak mengejutkan jika total kerugian para nasabah First Travel mencapai Rp 848 miliar. Angka yang cukup fantastis.

Angka tersebut, kata Herry Rudolf, dihitung berdasarkan asumsi korban mengambil paket umroh termurah, yakni Rp 14,3 juta. Angka ini kemudian dikalikan dengan 58.682 orang korban. “Hasilnya adalah Rp 839.152.600.000,” kata Herry.

Jumlah Rp 899 miliar tersebut belum ditambah paket tambahan carter pesawat dan paket Ramadan yang jumlahnya Rp 9.547.500.000. Sehingga total kerugian yang diderita para nasabah First Travel mencapai Rp 848.700.100.000.

Angka ini juga belum termasuk penipuan yang dilakukan pasangan Andika Surachman dan istri Anniesa Desvitasari Hasibuan terhadap pihak maskapai dan perhotelan di Arab Saudi.

Utang ke provider tiket maskapai, kata dia, mencapai Rp 85 miliar. Antara lain, Qatar, Emirates, dan Etihad. Belum lagi utang ke provider visa yang berjumlah Rp 9,7 miliar.

“Ada beberapa provider lagi yang kemungkinan juga ditipu. Lalu utang dari hotel yang belum dibayar, ada tiga hotel di Mekkah dan tiga hotel di Madinah totalnya Rp 24 miliar,” kata dia.

 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!