Walau cuaca terik, karnaval Pesona Parahyangan 2017 tetap meriah digelar

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Walau cuaca terik, karnaval Pesona Parahyangan 2017 tetap meriah digelar
Presiden Jokowi membuka acara karnaval tanpa memberikan kata sambutan

BANDUNG, Indonesia – Pukulan kohkol (kentongan) oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo menandai dimulainya secara resmi parade Pesona Parahyangan pada Sabtu siang, 26 Agustus. Pukulan kentong Jokowi kemudian disambut bunyi 100 kentongan yang dipukul oleh para tamu dan 1.000 gendang tangan yang dibunyikan anak-anak sekolah. Mereka membunyikan alat musik dan kentongan secara bersamaan.

Kemeriahan karnaval pun mulai mengalahkan sinar matahari yang terik menyinari kota Bandung pada siang tadi. Terbukti, sebanyak 2.500 peserta dari 13 provinsi, 20 kabupaten kota di Jawa Barat dan 43 komunitas ikut meramaikan iring-iringan karnaval. Rute parade dimulai dari Gedung Sate di Jalan Diponegoro kota Bandung dan finis di alun-alun Bandung. Para peserta yang datang dari beragam provinsi menampilkan ciri khas daerahnya.

Beberapa daerah penyelenggara karnaval yang sudah memiliki reputasi dunia, turut pula meramaikan karnaval kemerdekaan. Mereka antara lain Jember Fashion Carnaval, Solo Batik Carnival, dan Tomohon International Flower Festival.

Kurator karnaval Aat Suratin mengatakan karnaval ini tidak hanya melibatkan tokoh-tokoh seniman dan budayawan Jawa Barat, tetapi juga seniman dari berbagai daerah lain. Maka, ekspresi budaya pun sangat beragam, mulai dari fashion, tarian, musik, seni tradisional, modern dan juga kontemporer. Tetapi, semua memiliki satu pesan yang sama yakni semangat kerja bersama.

“Jadi apa yang menjadi khasanah budaya akan ditampilkan,” kata Aat.

Presiden Jokowi memimpin arak-arakan dengan menaiki Kereta Pancasila, mobil hias hasil karya lima seniman Bandung. Bersama ibu negara, Iriana Joko Widodo, presiden berpawai hingga Taman Vanda di Jalan Merdeka Kota Bandung. Di taman tersebut, Jokowi menyaksikan langsung kemeriahan karnaval dengan tema “Nyalakan Api Kerja Bersama.”

Sebenarnya, dalam jadwal Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan seharusnya memberikan kata sambutan. Tetapi, hal itu dibatalkan. Panitia, nampaknya mempersingkat prosesi pelepasan karnaval.

Belum ada penjelasan mengenai hal itu, tapi diperkirakan karena cuaca yang terik. Panggung tempat tamu VVIP tidak diberi tenda sehingga sinar matahari langsung menyinari para tamu.

Bahkan, saking panasnya, Iriana sempat menutupi wajahnya dengan kipas. Ia lalu memutuskan turun panggung ditemani Netty Heryawan dan Atalia Kamil. Mereka lebih memilih berdiri di jalan bersama anak-anak yang ditugasi menyanyikan lagu kebangsaan dimana tempatnya cukup teduh.

Cuaca di Kota Bandung saat ini memang sangat terik. Suhu udara mencapai 29 derajat celcius.

Jadwal diundur

Rencana semula, karnaval kemerdekaan ini akan digelar Sabtu pagi, namun kemudian diundur hingga pukul 14.00 WIB.

Saat dikonfirmasi mengenai perubahan jadwal itu, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, agar lebih banyak masyarakat yang berpartisipasi.

“Ada pertimbangan acara diundur agar animo masyarakat bisa lebih banyak disaksikan oleh masyarakat,” kata Teten, sehari sebelum karnaval.

Meski cuaca terik, namun hal itu tidak mengurangi antusias warga Bandung untuk menyaksikan karnaval. Tanpa memperdulikan panas, warga berdiri di sepanjang jalan yang dilalui peserta karnaval.

Saat mobil hias Jokowi lewat, warga berteriak-teriak memanggil nama Jokowi yang mengenakan pakaian adat Sunda berwarna ungu tua, sementara Iriana mengenakan kebaya dengan warna ungu yang lebih muda.

Di dalam mobil yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama sang isteri, Atalia Kamil melemparkan beberapa kaos kepada warga yang berkerumun di jalan.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu sempat berpesan agar event nasional tersebut tidak meninggalkan sampah. Untuk itu, dikerahkan Pasukan Semut untuk memunguti sampah di sepanjang rute karnaval.

“Karnaval ini zero waste event, jadi jangan meninggalkan sampah,” kata Kang Emil. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!