VIRAL: Sopir taksi Blue Bird protes mobilnya ditabrak pegawai kedutaan

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

VIRAL: Sopir taksi Blue Bird protes mobilnya ditabrak pegawai kedutaan
“Emang gue takut sama loe? Ini Indonesia you know. Bukan bule bukan Amerika," ujar sopir taksi yang terekam dalam video

JAKARTA, Indonesia – Seorang sopir taksi Blue Bird terekam tengah marah-marah kepada pria asing. Si sopir protes karena mobilnya ditabrak oleh pria asing itu dengan menggunakan kendaraan pelat corps diplomatik.

Di dalam video, terlihat bumper bagian depan sebelah kanan meninggalkan bekas baret dan catnya terkelupas.

Sopor taksi itu mencoba berkomunikasi dengan Bahasa Inggris seadanya sambil menuntut ganti rugi kepada pegawai Kedutaan itu. Jika dilihat dari pelat nomor yang terpasang di mobil Toyota Fortuner, tertera nomor CD 18 yang merujuk kepada Kedutaan Australia.

“Emang gue takut sama loe? Ini Indonesia. You kill me pam.. pam.. (sambil memperagakan posisi ditembak). Ini Indonesia you know. Bukan bule bukan Amerika,” ujar sopir taksi yang terekam dalam video tersebut.

Saat meluapkan amarahnya, pria asing tersebut tidak mengatakan satu patah kata. Ia malah terlihat sibuk menelepon. Hal itu tampaknya semakin membuat sopir taksi semakin geram.

Sedangkan, dari balik kamera ponsel, terdengar suara tertawa yang mendorong agar sopir taksi itu memperoleh ganti rugi. Rupanya, video itu viral dan ditonton oleh banyak orang.

Pihak Blue Bird akhirnya ikut menyampaikan pernyataan. Presiden Direktur Blue Bird Group, Noni Purnomo, mengakui bahwa pria yang mengenakan seragam Blue Bird benar salah satu sopir armadanya.

Namun, Noni justru menyesalkan perilaku salah satu sopir armadanya yang ditunjukkan pada Sabtu, 26 Agustus. Menurut Noni, Blue Bird selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik.

“Perilaku itu jelas tidak mencerminkan budaya pelayanan yang selama ini kami kedepankan dalam usaha kami,” ujar Noni melalui keterangan tertulis kepada Rappler pada Senin, 28 Agustus.

Kasus itu akhirnya berhasil diselesaikan dengan melibatkan perwakilan manajemen PT Blue Bird dan polisi yang tengah bertugas. Manajemen akhirnya menjatuhkan sanksi kepada sang sopir.

Manajemen Blue Bird juga telah meminta maaf kepada pihak Kedutaan Australia.

“Pihak kedutaan menerima permintaan maaf ini dan mengapresiasi respons yang cepat dalam menanggapi hal ini. Mereka juga menyatakan masalah ini dianggap sudah selesai,” kata dia.

Noni menegaskan bahwa setiap pengemudi adalah frontliner perusahaan yang dilatih untuk menjadi pengemudi profesional yang memiliki etika sopan santun ketika berkendaraan di jalan. Selain itu, sudah wajib bagi mereka untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jasa serta pengguna jalan lainnya.

Sementara, ketika Rappler mencoba mengonfirmasi pihak Kedutaan Australia, mereka tidak memberikan respons. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!