10 poin pernyataan Majelis Buddha soal tragedi Rohingya

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

10 poin pernyataan Majelis Buddha soal tragedi Rohingya
Majelis Buddha menekankan konflik di Rakhine State adalah tragedi kemanusiaan dan bukan konflik agama

TRAGEDI KEMANUSIAAN. Pengungsi Rohingya yang terusir dari negaranya sendiri. Foto oleh AFP

JAKARTA, Indonesia – Beberapa tokoh agama Buddha di Indonesia menyampaikan 10 poin pernyataan berkaitan dengan  krisis dan kekerasan yang terjadi di  Rakhine, Myanmar.  

“Baik masyarakat sipil maupun militer menjadi korban secara fisik maupun psikis,” demikian keterangan tertulis diterima Rappler, Sabtu, 2 September.   

Suhadi Sendjaja, Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu membenarkan, dirinya ikut menandatangani pernyataan bersama tersebut.  

“Iya, pernyataan itu valid,” kata dia saat Rappler mengkonfirmasi informasi yang beredar tanpa mencantumkan narahubung tersebut.  

Pernyataan yang ditandatangani oleh 16 tokoh majelis-majelis Buddha di Indonesia itu dibuat pada tanggal 30 Agustus.  Di antara penandatangan antara lain Bhikkhu Dhammakaro Mahathera dari organisasi Sangha Theravada Indonesia, Bhiksu Duta Smirti Sthavira dari Sangha Mahayana Indonesia, Arief Harsono Ketua Umum Majelis Pandhita Buddha Maitreya Indonesia, Maha Pandita Utama Suhadi Sendjaja Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syossyu Indonesia  dan Suwito Ketua Umum Majelis Mahayana Indonesia.

Setelah mengamati kekerasan yang tak kunjung mereda di Rakhine, majelis-majelis Buddha Indonesia menyatakan: 

Salah satu poin yang mereka garis bawahi adalah konflik yang terjadi di Rakhine State adalah tragedi kemanusiaan dan bukan konflik agama. Hal ini mereka garis bawahi karena khawatir terhadap beragam provokasi mengenai isu Rohingya yang tersebar di Tanah Air. 

Pernyataan bersama itu ditutup dengan ucapan, “Semoga semua Makhluk hidup berbagai.”

Pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan menyampaikan empat pesan kepada Aung San Suu Kyi, State Counselor Myanmar, Senin, 4 September.  Sementara, pada hari ini Retno bertemu dengan sejumlah tokoh pemimpin organisasi massa Islam sebelum bertolak ke Myanmar.

Dalam sepekan terakhir, sekitar 400 orang diduga tewas terbunuh, dan 30 ribu lainnya harus menyelamatkan diri lewat perbatasan dengan Bangladesh akibat kekerasan bersenjata di Rakhine, tempat mayoritas warga Rohingya tinggal di Myanmar. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!