SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo berada di Singapura sejak Rabu siang, 6 September untuk merayakan tahun emas hubungan diplomatik dua negara. Singapura tidak bisa dipandang remeh, lantaran mereka menjadi negara yang berada di jajaran tiga besar yang membenamkan investasinya di Indonesia.
Sementara, bagi Indonesia, Negeri Singa menjadi rumah kedua. Diperkirakan ada lebih dari 100 ribu WNI yang bermukim di sana. Negeri Singa juga selalu menjadi tempat yang dikunjungi WNI untuk berlibur entah di tengah atau akhir tahun.
Putra bungsu Presiden Joko “Jokowi” Widodo Kaesang Pangarep juga menempuh pendidikan di Singapura. Hubungan Jokowi dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pun diketahui cukup baik. Kendati hubungan kedua negara pernah mengalami naik turun, tetapi Indonesia dan Singapura menyadari pada dasarnya mereka saling membutuhkan.
PM Lee pada 2016 lalu mengadakan kunjungan ke Semarang dan Kendal, Jawa Tengah. Tujuan utama dalam kunjungannya pada tahun lalu yakni untuk meresmikan Kawasan Industri Kendal (KIK) Park By The Bay. Lee pun mengaku sangat bahagia antusiasme yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.
“Ini kali pertama saya ke Semarang dan Kendal. Kami sangat senang dengan proses penyambutan dan terima kasih untuk masyarakat dan pemerintah,” kata Lee tahun lalu seperti dikutip media.
Maka, ketika giliran Jokowi yang berkunjung, Singapura sebagai tuan rumah juga memberikan sambutan yang meriah. Bendera Singapura dan Indonesia dipajang sejak Rabu pagi di jalan-jalan utama di Negeri Singa.
Fokus ekonomi digital
Dalam kunjungannya itu, Jokowi mengaku ingin meningkatkan hubungan bilateral dengan Singapura. Mantan Gubernur DKI itu ingin fokus terhadap pengembangan ekonomi digital.
“Kerja sama ekonomi digital bukan lagi merupakan opsi, namun sebuah keniscayaan. Ini akan menjadi prioritas bagi Indonesia dan Singapura,” kata Jokowi ketika memberikan keterangan pers di Istana Singapura pada Kamis, 7 September.
Jokowi mengaku memiliki alasan khusus mengapa memprioritaskan bidang tersebut. Saat ini kombinasi teknologi dan investasi memiliki potensi yang besar di pasar. Ia yakin jika Indonesia fokus kepada bidang tersebut, maka akan membawa kemajuan ekonomi tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga Singapura.
“Bukan hanya melangkah maju, namun juga melompat maju,” kata dia.
Make, Jokowi sepakat menunjuk Batam sebagai tempat yang ideal untuk mengembangkan kerja sama ekonomi digital. Di antaranya adalah pengembangan digital park cluster di Nongsa Batam, pembangunan start-up incubator, program training for trainers baik untuk pekerja TI atau dosen.
Bidang lain yang ia incar untuk dikembangkan bersama Singapura adalah pariwisata. Ia mengatakan Indonesia memiliki obyek wisata yang lengkap mulai dari wisata sejarah, budaya, alam, kuliner atau belanja.
“Destinasi baru terus dikembangkan termasuk ‘Ten New Bali’,” katanya.
Untuk hal ini, Jokowi dan PM Lee sepakat meningkatkan kerja sama dan menyinergikan keunggulan yang dimiliki kedua negara di bidang pariwisata.
“Beberapa di antaranya yakni melalui pengembangan destinasi wisata bersama (joint destinations), kerja sama pengoperasian wisata kapal pesiar, pembangunan dermaga kapal pesiar, peningkatan investasi infrastruktur pariwisata dan pengembangan kerja sama pengembangan Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE),” kata Jokowi.
Selain itu, ada pula empat nota kesepahaman yang diteken oleh kedua negara yakni di bidang kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasional, kerja sama pendidikan, riset, dan pengelolaan risiko bencana.
Berikut kami tampilkan beberapa foto selama Jokowi berkunjung ke Negeri Singa untuk merayakan tahun emas hubungan diplomatik kedua negara:
– Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.