restaurants in Metro Manila

Jokowi ingin film sejarah G30S dikemas ulang lebih kekinian

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi ingin film sejarah G30S dikemas ulang lebih kekinian

ANTARA FOTO

"Akan tetapi untuk anak-anak milenial tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka," ujar Jokowi

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengaku tidak keberatan dengan ide TNI yang ingin menggelar nonton bersama film G30S di kalangan internal mereka. Namun, ia berharap agar film tersebut bisa dikemas ulang dan dibuat konsepnya lebih kekinian.

Tujuannya, agar anak-anak generasi milenial bisa memahami mengenai bahaya komunisme dan sejarah keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Ya, nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting. Akan tetapi untuk anak-anak milenial tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka, agar mereka ngerti bahaya komunisme,” ujar Jokowi ketika ditemui di Desa Mangunsuko, Dukun, Magelang, Jawa Tengah pada Senin, 18 September.

Dengan adanya versi film yang lebih baru dan dengan konsep kekinian, diharapkan generasi milenial dapat memahami apa yang terjadi pada kurun waktu 1965-1966.

Ide untuk menonton ulang bersama-sama film ‘Penumpasan Pengkhianatan G30 S PKI’ dirilis ke publik pada tahun 1984, dimulai dari kalangan TNI. Film arahan sutradara Arifin C. Noer menjadi kontroversi karena disebut banyak mengandung fakta yang tidak benar dan hanya digunakan oleh rezim penguasa sebelumnya demi kepentingan politik.

Namun, film itu malah akan kembali diputar ulang untuk kalangan terbatas di kalangan TNI. Panglima TNI Gatot Nurmantyo tidak membantah jika itu adalah perintahnya.

Ia mengatakan tidak ada yang bisa melarangnya untuk melakukan ‘nobar’ film itu selain pemerintah. Lagipula ide pemutaran kembali film itu bahkan sudah mendapat lampu hijau dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Menurutnya, masyarakat dan generasi muda saat ini perlu mengetahui sejarah yang pada periode itu terjadi.

“Namanya sejarah, agar masyarakat dan generasi muda mengetahui bahwa pernah ada gerakan kudeta,” kata Tjahjo kepada media.

Ia pun tidak mempermasalahkan jika film mengenai G30S diputar kembali di layar televisi.

“Putar saja di stasiun televisi. Menurut saya, tidak masalah,” katanya. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!