restaurants in Metro Manila

Lima hal mengenai Tubagus Iman Ariyadi, Walikota Cilegon yang ditahan KPK

Ananda Nabila Setyani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Lima hal mengenai Tubagus Iman Ariyadi, Walikota Cilegon yang ditahan KPK

ANTARA FOTO

Iman mengikuti jejak ayahnya yang juga pernah tersandung kasus korupsi di Cilegon

JAKARTA, Indonesia – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi pada Sabtu malam, 23 September hingga 20 hari ke depan. Iman termasuk dalam 10 orang yang diduga terlibat dalam praktik suap izin penerbitan Amdal bagi pembangunan Transmart. 

Diusung oleh Partai Golkar pada tahun 2010, Iman telah memimpin selama dua periode, sejak kemenangannya yang kedua pada Pilkada 2015. Iman terbukti menerima uang dengan total Rp 1,5 miliar sebagai imbalan untuk memuluskan penerbitan izin Amdal tersebut.

Dalam praktik suap ini, terungkap pula modus baru yang digunakan oleh pemberi suap dari pihak swasta. Agar tidak diketahui bahwa uang tersebut digunakan untuk menyuap Walikota, mereka menulis di pembukuannya bahwa uang tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan CSR. Uang disalurkan ke rekening klub sepak bola Cilegon United Football Club. 

Berikut lima hal yang perlu kamu tahu Tubagus Iman Ariyadi di tengah karier politiknya yang terancam akibat kasus korupsi:

1. Jabat selama dua periode di Cilegon

Pada 27 Januari 2016, Iman terpilih kembali menjadi Wali Kota Cilegon. Pada hari itu, ia dan wakilnya, Edi Ariadi secara telak mendapatkan dua periode dalam kepemimpinannya di Cilegon. Karier politik Iman semakin cemerlang saat ia terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPD Partai Golkar Cilegon untuk periode 2014-2019. Hal ini ditetapkan dalan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar.

Iman menggantikan ayahnya yang juga sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Cilegon. Kebijakan Iman dalam memimpin Cilegon, terlihat dari program 100 hari yang sempat ia gulirkan pada awal ia terpilih di periode pertama. Lima program andalan Iman, yaitu Cilegon Cerdas dan Sehat, Cilegon Maju dan Mandiri, Cilegon Berdaya Saing, Cilegon Berwibawa dan Cilegon Sejahtera. Kelima program tersebut telah dilakukannya pada tahun 2013.

2. Ayah juga terkait kasus korupsi

Walikota Cilegon sebelumnya, Aat Syafaat yang merupakan ayah kandung dari Iman, juga tersandung kasus korupsi pada tahun 2012. Aat berpasangan dengan wakilnya, Rusli Ridwan.

Serupa dengan anaknya, Aat juga memimpin Cilegon selama dua periode, yaitu pada 2000-2005 dan 2005-2010. Aat melakukan korupsi pembangunan Dermaga Trestle Kubangsari, Cilegon dengan memperkaya diri dan penyalahgunaan wewenang yang merugikan negara. Melalui rekayasa pemenang lelang dan melebihkan harga pembuatan dermaga, ia melakukan korupsi sebesar Rp 11,5 miliar.

Sempat ditahan selama 3 tahun 6 bulan dan telah keluar dari penjara, Aat kemudian meninggal pada 10 November 2016 akibat penyakit jantung. Ia meninggal di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang.

3. Harta Iman naik dua kali lipat sejak 2015

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta milik Iman mencapai Rp 21.642.738.273. Jumlah tersebut dilaporkannya terakhir pada 19 Mei 2016.  

Angka itu meningkat secara drastis dari laporan kekayaan pada tahun 2015, yang hanya berjumlah Rp. 9.317.144.678. Harta yang dijelaskan dalam LHKPN juga terbagi menjadi dua jenis harta, yaitu harta bergerak dan tidak bergerak.

Selain harta tidak bergerak seperti aset tanah dan bangunan yang dimiliki Iman, diketahui bahwa ia memiliki harta bergerak dengan total 6 kendaraan mobil dan motor. Kendaraan seperti motor Honda Supra, Honda Beat, Kawasaki Ninja, BMW dan 2 Alphard yang dimiliki Iman juga bernilai Rp 2,455 miliar.

4. Keluarga mengelak Iman kena OTT

Pihak keluarga mengklaim bahwa Iman tidak terjaring OTT seperti yang diberitakan. Hal ini disampaikan oleh kakak kandung Iman yang juga menjabat sebagai Kepala Bappeda Cilegon, Ratu Ati Marliati pada Sabtu 23 September.

Hal tersebut diyakini betul oleh keluarga, lantaran Iman sedang berada di acara keluarganya di Jakarta saat OTT berangsung. Ia mengklarifikasi Iman justru datang sendiri ke gedung KPK tak lama usai OTT terjadi.

Namun, Ratu membenarkan jika yang terjaring dalam OTT adalah anak buah Iman. Tetapi, adiknya tidak ikut terjaring OTT. 

Ia menyebut adiknya justru bersikap kooperatif dengan bersedia datang ke kantor KPK untuk memberi keterangan. 

“KPK menghubungi Pak Wali (Tubagus Iman Ariyadi) untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Karena diminta sama KPK, Pak Wali bersedia datang untuk mengklarifikasi kasus tersebut. Jadi tidak benar kalau Pak Wali terjaring OTT,” ujar Ratu. 

Sayangnya, menurut Komisioner KPK Basaria Panjaitan, hal tersebut tidak mengubah fakta Iman juga tersangkut dalam kasus tersebut. Ketika memberikan keterangan pers pada Sabtu kemarin, Basaria membenarkan jika Iman termasuk satu dari enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Malah, usai mendatangi kantor KPK, Iman nampak keluar dari gedung KPK dengan mengenakan rompi orange, pertanda ia ditahan. 

5. Raih gelar doktor S3

Iman pernah meraih gelar doktor di S3 Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI). Pada jenjang S2 di program keilmuan yang sama, ia juga meraih gelar cumlaude pada tahun 2009.

Selain itu, ia juga aktif memimpin beberapa organisasi kepemudaan sejak bangku kuliah. Seperti menjadi ketua Komisariat Mahasiswa, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan ketua umum KAHMI Banten.

Hingga pada tahun 20014, ia mulai memasuki ranah politik dengan naik sebagai anggota DPRD Provinsi Banten. Kursi DPR-RI dalam mewakili Provinsi Banten dari Dapil II Banten, juga sudah dirasakan oleh Iman.

Hingga saat ini Partai Golkar belum mengambil sikap terhadap Iman yang terjaring dalam OTT KPK. Namun Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan tidak menutup kemungkinan partainya akan dijatuhi sanksi tegas berupa pemecatan. 

 – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!