Diplomasi Panda: Cara Tiongkok jaga relasi bilateral

Ananda Nabila Setyani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Diplomasi Panda: Cara Tiongkok jaga relasi bilateral
Tiongkok hanya meminjamkan panda ke negara-negara tertentu sebagai simbol persahabatan

JAKARTA, Indonesia – Setelah menanti selama beberapa tahun, hewan lucu dan menggemaskan itu akhirnya tiba di Indonesia. Pada Kamis, 28 September Indonesia akan kedatangan dua Giant Panda dari Tiongkok.

Panda yang diberi nama Cai Tao dan Hu Chun itu akan dijemput dari Bandara Chengu, Tiongkok dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 08:50 WIB. Setelah itu, mereka akan ditempatkan di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor.

Publik baru dapat menyaksikan dua ekor panda itu saat dilakukan soft launching di bulan November. Sedangkan, grand launchingnya akan dilakukan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping ketika dia berkunjung ke Indonesia. (BACA: Empat persiapan khusus menyambut dua Giant Panda asal Tiongkok)

Namun, bagi Tiongkok, panda bukan sekedar mamalia yang menggemaskan dan lucu. Mereka juga dianggap sebagai simbol perdamaian dan persahabatan bagi warga Tiongkok. Bahkan, hewan itu digunakan oleh Pemerintah Tiongkok untuk memaksimalkan efek politik dan kebijakan mereka ke negara lain. Maka dari itu peminjaman panda disebut sebagai “Diplomasi Panda”.

Seperti yang disebut sebelumnya, Tiongkok hanya meminjamkan panda kepada negara yang dianggap ke depannya dapat dijadikan sebagai sahabat dan mitra. Itu termasuk mengirimkan dua ekor panda bernama Tuan Tuan dan Yuan Yuan ke Taiwan pada Desember 2008.

Dua ekor panda itu tiba di Taiwan ketika mereka berusia 4 tahun. Keduanya langsung menjadi selebriti dan sorotan media ketika tiba di Taiwan. Hubungan kedua negara bisa dikatakan naik turun. Tiongkok masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya, sementara tidak demikian dengan Taiwan.

Tiongkok juga pernah menunda pengiriman dua ekor panda ke Malaysia tahun 2014 lalu. Menurut laporan harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), dua Giant Panda bernama Feng Yi dan Fu Wa seharusnya dikirimkan pada 15 April 2014. Namun, keduanya baru dikirimkan dari Sichuan pada bulan Mei lantaran Tiongkok kecewa dengan cara penanganan pencarian penumpang korban pesawat Malaysia Airlines MH370. Bangkai pesawatnya hingga saat ini belum dapat ditemukan. 

Penundaan pengiriman dua ekor panda, kata SCMP, merupakan cara untuk menghormati penumpang asal Tiongkok yang sebagian besar tewas dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju ke Beijing itu. 

Diplomasi panda dicetuskan kali pertama pada abad ke-7 dan dikirim Permaisuri Wu Zeiran ke Pemerintah Jepang. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya diplomasi oleh diplomat Tiongkok, dalam tanda persahabatan dan ucapan terima kasih kepada negara-negara yang berjasa dan bersahabat.

Menurut kantor berita Xinhua semula panda memang diberikan sebagai hadiah kepada negara lain. Namun, di tahun 1982, Tiongkok mengubah kebijakannya dengan meminjamkan hewan tersebut lantaran jumlahnya semakin menurun drastis.

Di tahun itu ada 23 ekor panda yang dikirim ke luar negeri dan sebagian besar mati. Panda kini menjadi hewan yang terancam punah.

Berdasarkan sebuah kajian yang dilakukan oleh Universitas Oxford di tahun 2013, peminjaman panda ke satu negara selalu berbarengan dengan kesepakatan dagang yang berhasil diteken oleh Tiongkok dengan negara yang bersangkutan. Artinya, peminjaman panda itu merupakan tanda persetujuan atas sebuah kerja sama.

Biaya yang tinggi

Menerima panda yang dipinjamkan oleh Tiongkok memerlukan biaya yang tidak sedikit. Laman Times of India mencatat ada dana sewa yang harus dibayar oleh negara penerima sebesar US$ 1 juta atau setara Rp 13 miliar per satu ekor panda. Dana itu nantinya akan digunakan untuk membiayai proyek konservasi panda.

Lantaran dipinjamkan, artinya Tiongkok dapat mengambil kembali kapan pun panda mereka. Ini termasuk anak-anak panda yang dilahirkan di negara yang dipinjamkan. Penarikan panda kembali ke habitat asalnya juga dapat dimaknai telah terjadi sesuatu dalam hubungan bilateral dua negara.

Tiongkok juga pemilih sebelum bisa meminjamkan panda-pandanya. Mereka akan menilai terlebih dahulu apakah negara yang dipinjamkan mampu membayar biaya perawatan panda di negara mereka.

Tetapi, kehadiran panda di kebun binatang terbukti mampu mendongkrak jumlah pengunjung. Di Amerika Serikat pada tahun 1972 misalnya, lebih dari 20.000 orang mengunjungi sepasang panda yang baru sampai dari Tiongkok. Sejak saat itu, panda populer dikenal sebagai hadiah dari Pemerintah China untuk menandakan kesuksesan hubungan diplomatik antar negara.

Lalu, negara mana saja kah yang sudah lebih dulu dipinjamkan panda oleh Tiongkok, selain Indonesia? Berikut daftarnya:

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!