KPK minta second opinion ke IDI soal kondisi Setya Novanto

Bernadinus Adi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

KPK minta second opinion ke IDI soal kondisi Setya Novanto
Publik mempertanyakan apakah Setya Novanto benar-benar sakit

JAKARTA, Indonesia – Kondisi kesehatan Ketua DPR Setya Novanto semakin diragukan publik usai fotonya yang tengah dirawat di RS Premier Jatinegara beredar di media sosial. Netizen memperhatikan ada beberapa kejanggalan dalam foto Setya dan menduga ia sedang berpura-pura sakit.

Mereka menyadari hal-hal detail mulai dari monitor elektrokardiogram yang menunjukkan garis lurus hingga ekspresi anggota DPR Endang Srikarti Handayani yang justru nampak tersenyum ketika melihat Setya terbaring sakit.


Foto itu dikonfirmasi kebenarannya oleh Endang yang diabadikan dalam foto tersebut.

“Iya, itu beberapa hari yang lalu. Sebelum 1 Suro (1 Muharram),” ujar Endang kepada media.

Ia menjelaskan ketika itu menengok Setya usai dia dioperasi. Kondisi Setya, kata Endang, dalam kondisi masih lemah.

Namun benar kah? Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang pada Jumat pekan lalu mengaku penyidik lembaga anti rasuah percaya bahwa Ketua Umum Partai Golkar itu tengah sakit. Walaupun para penyidik hanya dapat melihat dari luar kamar.

“Tapi, dokter KPK sempat masuk kok ke dalam kamar dan berkoordinasi dengan dokter mereka (di RS Premier),” kata Saut yang ditemui di Erasmusi Huis, Kuningan.

Tetapi, agaknya KPK tidak boleh percaya begitu saja terhadap apa yang mereka saksikan. Setidaknya, itu yang disampaikan Komisioner KPK lainnya Agus Rahardjo.

Agus yang pada Rabu kemarin ‘turun gunung’ untuk memantau jalannya sidang gugatan pra peradilan Setya mengaku sudah memerintahkan agar lembaga anti rasuah itu mengirimkan surat kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Tujuannya, untuk meminta opini lainnya dari dokter IDI.

“Saya sudah memerintahkan. Apakah akan dikirimkan hari ini atau esok, saya tidak tahu,” ujar Agus kepada media.

Tujuan menggandeng IDI, kata Agus, untuk mendapat opini yang netral. Nantinya, dokter IDI diminta untuk ikut melakukan pemeriksaan terhadap Setya.

Namun, akankah itu terwujud? Tulis pendapat kalian di kolom komentar. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!