Novel Baswedan hormati simpati publik yang melakukan penggalangan dana

Ananda Nabila Setyani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Novel Baswedan hormati simpati publik yang melakukan penggalangan dana

ANTARA FOTO

Aliansi Peduli Novel Baswedan menggalang sumbangan dengan platform kitabisa

JAKARTA, Indonesia – Aliansi Peduli Novel Baswedan melakukan penggalangan dana untuk penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu yang hingga kini terbaring di Rumah Sakit Umum Singapura. Penggalangan dana diinisiasi oleh beberapa instansi seperti Amnesty International Indonesia (AII), Indonesia Corruption Watch (ICW), Gusdurian, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan media Tempo.

Mereka melakukan penggalangan dana melalui platform kitabisa.com dan berharap dapat mencapai target Rp 100 juta. Dalam keterangan pers Aliansi Peduli Novel Baswedan di Jakarta pada Jumat, 29 September, mereka mengatakan beban yang kini ditanggung oleh keluarga Novel sangat berat.

“Beban materi dan non materi keluarganya pasti sangat besar. Apalagi perawatan di rumah sakit sudah memasuki waktu lima bulan,”kata perwakilan dari aliansi.

Sementara, hingga kini pelakunya masih menjadi misteri banyak pihak. Publik juga menilai proses pengungkapan kasus Novel tergolong lamban.

Alih-alih menemukan eksekutor dan dalang utama, Novel justru dilaporkan oleh atasannya sendiri dengan tuduhan pencemaran nama baik. 

Novel dirujuk ke Rumah Sakit Umum Singapura, karena mengalami cedera mata yang cukup parah di bagian selaput kornea. Pada 11 April lalu, dua orang miterius tiba-tiba menyiram air keras ke wajah Novel di dekat rumahnya.

Peristiwa itu terjadi di saat KPK tengah mengusut kasus korupsi pengadaan KTP Elektronik yang telah merugikan negara Rp 2,3 triliun. Sejak dibuka beberapa hari yang lalu, dana yang berhasil terkumpul sudah mencapai sekitar Rp 2,8 juta. Sementara, target mereka dapat mengumpulkan Rp 100 juta dalam waktu 31 hari mendatang.

Dihargai

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan jika keluarga Novel menghormati simpati dari publik yang begitu tinggi. Namun, belum dibicarakan apakah keluarga akan menerima donasi tersebut.

“Belum dibicarakan (mengenai pengumpulan donasi). Tetapi Novel Baswedan menghormati simpati dari publik,” kata Dahnil melalui pesan pendek kepada Rappler, Ahad 1 Oktober.

Dahnil merupakan kolega yang sejak awal turut mendampingi kasus dan pengobatan Novel.

Ia menjelaskan jika biaya pengobatan Novel selama dirawat di Singapura masih dibiayai negara. Sementara, biaya hidup dan kebutuhan Novel dan keluarga selama bermukim di Negeri Singa ditanggung pribadi.

“Novel pada dasarnya menyampaikan bahwa Beliau dan keluarga sudah merasa ikhlas (dengan peristiwa ini). Keluarga berusaha membiayai secara maksimal semua kebutuhan selama di Singapura,” katanya.

Namun, keluarga tidak bisa mencegah empati dan simpati dari publik. Mereka mengucapkan terima kasih atas perhatian dari publik yang besar dalam kasus ini.

Lalu, bagaimana dengan kondisi Novel saat ini? Dahnil mengatakan kondisinya semakin membaik dari hari ke hari. Mata kanan Novel sudah bisa digunakan untuk membaca dengan bantuan hardlens.

“Sedangkan untuk mata kiri, masih menunggu pertumbuhan sel dari gusi Beliau yang memang ditanam di pipi dan mata. Insya Allah akan ada operasi tahap kedua pada bulan Oktober ini,” katanya. 

Sementara, ketika dikonfirmasi, juru bicara KPK Febri Diansyah mengaku juga sudah mengetahui adanya penggalangan dana tersebut. Ia menjelaskan di KPK ada aturan mengenai etika menerima dana sumbangan untuk kepentingan tertentu seperti sakit, kematian dan resepsi pernikahan.

“Ada batasan nilai wajarnya berapa,” kata Febri tanpa mengungkap nominal tersebut. – dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!