Ribuan aparat jaga pengajian Asyura

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ribuan aparat jaga pengajian Asyura
Acara pengajian umat Islam Syiah itu telah mendapat izin yang dibutuhkan dari kepolisian setempat

SEMARANG, Indonesia – Ribuan aparat kepolisian gabungan dari Polrestabes Semarang meningkatkan penjagaan di sekitar Gedung UTC, Jalan Kelud Raya Sampangan untuk mengantisipasi konflik saat pengajian Asyura berlangsung pada Minggu, 1 Oktober 2017.

Menurut pantauan Rappler, ribuan jemaah Syiah telah memadati ruang aula lantai dua Gedung UTC untuk menghadiri pengajian yang dipimpin KH Toha Al Muztawah, seorang ulama sepuh asal Pekalongan.

Para personel kepolisian juga telah memperketat penjagaan sejak pagi hari. Aparat berasal dari satuan Brimob dan Sabara, ditambah kekuatan penuh dari pihak Polsek dan Polrestabes.

Kepala Polisi Resor Kota Semarang Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji mengatakan dirinya telah mengerahkan kekuatan personelnya untuk menjaga jemaah Syiah di UTC.

“Kami tetap berjaga di sini sampai acara selesai,” ungkap Abiyoso kepada Rappler.

Abiyoso menekankan pasukan tak akan pantang mundur untuk menghadapi massa intoleran. Baginya, massa intoleran telah melanggar norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia.

“Kita tidak akan memberi ruang bagi para intoleran untuk membubarkan pengajian Asyura. Semuanya harus sesuai hukum yang berlaku. Karena izin-izin sudah dipenuhi oleh panitia dari Syiah, maka pengajian Asyura tetap berjalan sesuai rencana,” kata Abiyoso lagi.

Ia menjelaskan semua personelnya berjaga mulai dari pintu masuk gedung hingga Jalan Raya Kelud yang jadi akses masuk menuju lokasi pengajian.

“Petugas kami sudah menghalau massa dari FUIS. Semuanya sudah membubarkan diri karena sudah saya peringatkan agar tidak melewati batas penjagaan yang kami lakukan,” sambungnya.

Mencederai hari kesaktian Pancasila

Sementara itu, koordinator acara dari Ahlulbait Indonesia Cabang Jawa Tengah, Husein Ridho menyebut ada sebanyak 3.000 sampai 4.000 jemaah Syiah yang mengikuti pengajian Asyura di lantai dua UTC.

Husein mengatakan mereka berasal dari seluruh penjuru Jawa Tengah yang rutin ikut Asyura di Semarang.

“Pukul 13:00 WIB siang kita memulai acaranya dan berakhir pada malam ini,” kata Husein.

Menurutnya jemaah Syiah tak terlalu khawatir dengan aksi penolakan yang dilakukan massa gabungan dari Forum Umat Islam Semarang (FUIS). Pasalnya, penyelenggaraan pengajian telah mendapat jaminan keamanan dari aparat kepolisian setempat.

Polisi meningkatkan pengamanan untuk pengajian umat Islam Syiah di Semarang, Jawa Tengah. Foto oleh Fariz Fardianto/Rappler

“Kami menanggapi mereka tidak terlalu serius. Anggap angin lalu saja. Karena posisi mereka sudah dipukul mundur oleh polisi. Kami berterima kasih bahwa hukum di Indonesia masih dapat ditegakan dan berpihak kepada kami,” jelasnya.

Lebih jauh lagi, ia berpendapat adanya ancaman pembubaran dari FUIS telah mengoyak nilai keberagaman yang dijunjung tinggi di Indonesia.

“Apa yang mereka (kelompok FUIS) lakukan telah mencederai kebhinnekaan. Mereka harusnya malu karena hari ini bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dimana Sila Pertama menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa,” cetusnya.

Jadi sasaran empuk

Tak hanya itu saja, katanya. Penolakan dari FUIS menjadi bukti bila Kota Semarang masih dianggap menjadi sasaran empuk dari kelompok radikal.

Kelompok radikal, kata Husein menganggap Semarang sebagai acuan pergerakan karena kerap menggelar acara keagamaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman.

Namun, pada faktanya upaya penolakan yang mereka lakukan berulang kali terbukti tidak mempan.

“Mereka tidak pernah berhasil membubarkan acara keagamaan di sini dan hanya bisa mengintervensi lokasinya saja. Karena itulah, kami tidak pernah khawatir dengan hal tersebut,” bebernya.

Pemilihan lokasi pengajian di UTC pun lebih dari alasan kapasitas ruangan yang memadai ketimbang di Masjid Yayasan Syiah di Jalan Boom Lama. “Biarkan saja mereka menganggap kita kafir dan sesat. Toh buktinya acara kami tetap berjalan lancar,” tukasnya.

Foto: Ribuan jemaah Syiah memanjatkan doa-doa dengan khusyuk dengan dipimpin KH Toha Al Muztawah asal Pekalongan. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!