Jokowi: Selesaikan masalah antar lembaga secara internal

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Presiden juga minta para menteri, Panglima TNI, dan Kapolri untuk fokus pada tugas masing-masing

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) sebelum memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 23 Agustus. Foto oleh Widodo S. Jusuf/ANTARA

 

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta para Menteri Kabinet, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Tito Karnavian untuk menyelesaikan masalah antar lembaga secara internal sehingga tidak menciptakan kekhawatiran dan kebingungan di tengah masyarakat.

“Jangan bertindak dan bertutur kata yang membuat masyarakat khawatir dan bingung. Semuanya. Permasalahan antar lembaga, antar kementerian selesaikan secara kondusif. Bahas di tingkat menko, tingkat menko belum selesai, tingkat Bapak Wapres, masih belum selesai bisa ke saya,” kata Presiden dalam rapat kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin, 2 Oktober 2017.

Tensi politik di tanah air menghangat minggu lalu setelah Gatot Nurmantyo mengatakan ada institusi di luar TNI dan Polri yang membeli 5.000 pucuk senjata dengan mencatut nama Presiden Jokowi.

Dia juga mengancam menyerang institusi tersebut dan Kepolisian Indonesia bila mereka menggunakan senjata “selundupan” itu untuk membak tank milik TNI.

Pernyataan itu dibantah oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia Wiranto dengan mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN) memesan 500 pucuk senjata, bukan 5.000, dari perusahaan milik negara PT Pindad untuk kepentingan latihan di sekolah intelijen yang dikelola lembaga tersebut.

Saat ini, sebanyak 280 pucuk senjata dan 5.932 butir peluru buatan Bulgaria tertahan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tanggerang. Senjata tersebut tiba akhir pekan lalu dan menurut rumor yang beredar di masyarakat impor senjata tersebut belum mendapat clearance dari Kepala Bais TNI.

Kepolisian Indonesia mengaku mengimpor senjata tersebut dan telah memberitahu Bais TNI mengenai rencana tersebut pertengahan September. Mereka juga mengatakan pembelian senjata tersebut resmi karena dilakukan lewat tender terbuka dan membayar dengan uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.

Presiden meminta para menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, dan Kapolri untuk fokus pada tugas masing-masing.

“Sebagai kepala pemerintahan, sebagai kepala negara, sebagai panglima tertinggi angkatan darat, laut dan udara, saya ingin perintahkan kepada bapak ibu saudara sekalian, fokus pada tugas masing-masing,” kata Jokowi 

Presiden mendesak para menteri serta pejabat setingkat menteri lainnya agar fokus bekerja sama menjaga stabilitas politik.

“Terus bekerja sama, terus bersinergi, jaga stabilitas politik, jaga stabilitas ekonomi, tingkatkan kinerja kita. Tingkatkan prestasi-prestasi kita dalam mendukung semua program yang berkaitan dengan pembangunan negara kita,” Presiden tegaskan.

“Perlu saya ingatkan bahwa tahun 2018 sudah masuk ke tahun politik, ada pilkada, ada tahapan pileg (pemilihan legislatif), ada tahapan pilpres (pemilihan presiden) sudah masuk. Oleh sebab itu sekali lagi jangan melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan, menimbulkan kontroversi. Kita bekerja saja, sudah,” tegas Presiden.

Dia juga mengatakan bila para menteri ragu dalam suatu hal, mereka boleh membawa persoalan itu ke  tingkat rapat terbatas.

“Sekali lagi. Kita ingin terus menjaga keteduhan, ketentaraman, ketenangan, persatuan di antara kita dan juga di masyarakat,” ungkap Presiden. – dengan laporan Antara/Rappler.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!