Satu WNI yang terlibat peperangan di Marawi ditangkap otoritas Filipina

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Satu WNI yang terlibat peperangan di Marawi ditangkap otoritas Filipina
Muhammad Ilham Syahputra mengaku masuk ke Filipina melalui jalur udara pada November 2016 menggunakan paspor palsu

JAKARTA, Indonesia – Polisi Filipina menangkap seorang pria Indonesia yang diduga ikut berperang di Marawi dengan kelompok Maute. Pria berusia 23 tahun itu diketahui bernama Muhammad Ilham Syaputra.

Ia ditangkap dalam operasi pemantauan di daerah Marawi pada Rabu dini hari, 1 November. Kepala polisi Provinsi Lanao del Sur John Guyguyon mengatakan Ilham ditangkap ketika ia mencoba untuk kabur dari Marawi.

“Ia merupakan bagian dari pengepungan dan awal (peperangan) di Piagapo,” ujar John kepada media.

Ia merujuk kepada operasi militer di bulan April lalu melawan kelompok militan di kota tersebut. Kepada polisi, Ilham mengaku tiba di Filipina menggunakan pesawat pada November 2016 dan masuk menggunakan paspor palsu. Ia juga mengaku jika datang ke Filipina karena diundang langsung oleh pimpinan kelompok Abu Sayyaf Isnilon Hapilon yang akhirnya tewas pada bulan lalu dalam pertempuran dengan militer Filipina.

Ilham mengira karena di Marawi sudah tidak ada lagi pertempuran, maka ia bisa kabur dengan menggunakan jalur sungai. Tetapi, penampilan fisiknya yang berbeda dan ketidakmampuannya berbahasa Tagalog menyebabkan ia akhirnya ditangkap.

Ilham turut mengaku kepada otoritas setempat masih ada sekitar 20 pejuang Maute yang tersisa di area peperangan.

“Dia mengatakan bahwa dia takut. Karena sudah tidak ada lagi pertempuran atau apa pun, dia berpikir dia bisa kabur,” kata John lagi.

Sementara, di Indonesia sendiri, Ilham mengaku pernah terlibat dalam aksi teror di area Thamrin pada Januari 2016 lalu. Dalam insiden teror yang diklaim dilakukan ISIS itu, sebanyak delapan orang tewas.

Dari tangan Ilham, polisi menyita sebuah senjata, sebuah granat, dan uang dalam beberapa mata uang antara lain Peso Filipina, rupiah Indonesia dan Riyal Arab Saudi. John mengatakan sisa dari anggota militan kelompok Maute itu tidak akan menyerang pasukan militer Filipina. Tetapi, mereka akan membalas dendam, seandainya militer masuk ke Marawi.

“Mereka tidak akan menyerang (pasukan kami), tetapi jika kamu masuk, maka mereka akan membalas dendam,” tutur dia.

Rencananya Pemerintah Filipina akan mendakwa Ilham dengan tuduhan melakukan aksi teror dan pemberontakan melawan pemerintahan yang sah.

Sementara, otoritas di Indonesia belum dapat mengonfirmasi mengenai penangkapan Ilham, sebab, mereka belum menerima notifikasi ke KBRI di Manila.

“Kami belum menerima informasi resmi apa pun dari pihak Filipina hingga saat ini. Oleh sebab itu, kami tidak bisa mengonfirmasi penangkapan tersebut maupun kewarganegaraannya,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal melalui keterangan tertulis kemarin.

Selain Ilham, diketahui ada ratusan anggota militan lain yang datang dari luar Filipina dan ikut berperang. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pernah menyebut jika ada sekitar 40 warga Indonesia yang ikut beperang di Marawi. – dengan laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!