Kerusuhan di Nusakambangan, berawal dari cekcok napi

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kerusuhan di Nusakambangan, berawal dari cekcok napi
Bentrok antara napi teroris dengan kelompok John Kei menyebabkan seorang narapidana tewas

SEMARANG, Indonesia — Pasca kerusuhan di Lapas Permisan Nusakambangan pada Selasa malam, 7 November 2017, Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah, memeriksa 11 narapidana yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

Kepala Kanwil Kumham Jateng DIY Ibnu Chuldun mengatakan proses pemeriksaan dilakukan aparat Polri dalam tempat terpisah. Dari 11 narapidana itu, enam orang di antaranya telah dipindahkan ke Lapas Batu sedangkan sisanya dibawa ke Lapas Pasir Putih Nusakambangan.

“Pemindahan sudah dilakukan pukul 03:00 WIB pagi tadi,” kata Ibnu saat dihubungi Rappler, pada Rabu 8 November 2017.

Seperti diketahui, bentrokan terjadi antara kelompok narapidana teroris dengan massa Jhon Kei di Blok C Nomor 20 Lapas Permisan. Sejumlah narapidana mengalami luka-luka termasuk Jhon Kei. Bahkan, seorang narapidana meninggal dunia akibat menderita luka berat pada punggungnya.

Untuk saat ini, kata Ibnu, dirinya telah memerintahkan jajaran petugas Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) untuk meninjau langsung situasi di Lapas Permisan pasca-kerusuhan.

Ibnu juga telah meminta bantuan kepada aparat TNI/Polri untuk mengamankan kondisi yang ada di lapas tersebut.

“Pak Kadivpas sendiri juga sudah berada di Nusakambangan untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap kesebelas narapidana yang diduga terlibat bentrokan semalam,” ungkap Ibnu.

Sedangkan Kepala Lapas Batu Nusakambangan, Sujonggo membenarkan ihwal pemindahan keenam narapidana Permisan ke lapasnya.

Keenam narapidana itu merupakan massa Jhon Kei. Sujonggo memastikan sekarang mereka sedang menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik gabungan Polres Cilacap dan Polda Jateng.

“Sampai sekarang sedang diperiksa, termasuk mencari penyebab kerusuhan yang terjadi di Permisan. Yang dipindah kemari itu teman-temannya Jhon Key. Mereka kan ada yang terluka, maka biar situasinya kondusif, ya sementara diamankan di sini dulu,” ujar Sujonggo.

Ia pun menduga bahwa aksi kerusuhan di Lapas Permisan pada Selasa kemarin dipicu kesalahpahaman antar narapidana kasus terorisme dengan kelompok narapidana massa Jhon Kei. Setelah itu, muncul cekcok hingga berujung penyerangan terhadap massa Jhon Kei.

Menurut Sujonggo bila dilihat dari barang bukti yang berhasil diamankan petugas, aksi pengeroyokan dilakukan spontanitas. Sebab, kedua kelompok yang terlibat bentrokan membawa bongkahan batu paving dan kayu seadanya.

“Kemungkinan salah paham lalu muncul cekcok. Kami menduga apa yang mereka lakukan hanya tindakan spontan karena alat yang dipakai berasal dari bahan bangunan yang memang sedang disiapkan untuk membangun gedung di dalam kompleks Lapas Permisan,” tambahnya.

“Makanya, untuk saat ini kami masih memperdalam penyelidikan terhadap napi-napi yang terlibat kerusuhan kemarin. Kepala Kadivpas dan rombongannya sejak semalam ikut memantau jalannya penyelidikan. Kasus ini akan diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” terangnya.

Ia menambahkan pemeriksaan juga untuk mengkaji hukuman tambahan bagi para narapidana yang terlibat dalam kasus itu. “Jika terbukti akan diperberat hukumannya,” tandasnya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!