Fakta-fakta menarik dalam bocoran “Dokumen Surga”

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Fakta-fakta menarik dalam bocoran “Dokumen Surga”
Nama Prabowo Subianto, Tommy dan Mamiek Soeharto disebut dalam The Paradise Papers

JAKARTA, Indonesia – Dokumen “Surga” atau The Paradise Papers bisa disebut bocoran dokumen rahasia kedua terbesar setelah The Panama Papers. Pada dokumen hasil investigasi yang dilakukan konsorsium internasional untuk investigasi jurnalis, ICJI  dan 100-an media di berbagai negara itu, sejumlah nama warga negara Indonesia muncul.  

Tempo, yang menjadi mitra  di Indonesia, memunculkan nama pebisnis Sandiaga Uno, tersangka kasus pengalihan hak tagih Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra, dan taipan minyak Muhammad Riza Chalid.

Dalam pengungkapan berikutnya muncul nama Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat itu Harry Azhar Azis dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Kemanan saat itu, Luhut Panjaitan. 

Sandiaga Uno membenarkan keterlibatannya dalam investasi di perusahaan yang disebut dalam dokumen itu. Harry Azhar Azis dan Luhut Panjaitan membantah terlibat dalam perusahaan yang dicantumkan di dokumen.

(BACA : Linimasa Jejak Indonesia dalam Panama Papers).

Dalam The Paradise Papers, nama warga Indonesia sejauh ini diwakili oleh Prabowo Subianto, Tommy Suharto dan Mamiek Suharto. Ketiganya memang dikenal sebagai pebisnis. Prabowo yang kini menjabat Ketua Umum Partai Gerindra terjun ke bisnis setelah tidak lagi berdinas di TNI.

Bocoran dokumen The Paradise Papers sebanyak 1,4 terabit. The Panama Papers tahun lalu sebanyak 2,6 terabit. Sebagaimana The Panama Papers tahun lalu, dokumen The Paradise Papers didapat oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, yang kemudian meminta International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) atau Konsorsium Jurnalis Investigatif untuk melakukan penyelidikan.

Tiga hari sejak pertama kali dirilis oleh mitra-mitra media ICJI, dokumen ini telah mengguncang dunia karena temuan terhadap transaksi di kawasan lepas pantai yang dilakukan para elit orang kaya di dunia.

Sejauh ini, berikut temuan yang dimuat laman The Guardian, media independen yang menjadi mitra investigasi ICJI.

  • Ratu Elizabeth II memiliki simpanan jutaan poundsterling di Cayman Island (Millions of pounds from the Queen’s private estate has been invested in a Cayman Islands fund) yang dikenal sebagai pulau labuhan pajak.  Sebagian dari duit simpanan Ratu Inggris itu dituding diinvestasikan ke bisnis yang mengeksploitasi keluarga dan orang miskin.
  • Ditemukan transaksi lepas pantai yang jumlahnya banyak yang dilakukan anggota kabinet, penasihat dan donatur Presiden AS Donald J. Trump (Extensive offshore dealings by Donald Trump’s cabinet members, advisers and donors) termasuk di antaranya pembayaran yang substansial dari perusahaan yang dimiliki oleh menantu Presiden Rusia Vladimir Putin.
  • Twitter dan Facebook menerima ratusan juta dolar AS investasi yang jejaknya dapat dilacak ke perusahaan keuangan milik negara di Rusia (Twitter and Facebook received hundreds of millions of dollars in investments that can be traced back to Russian state financial institutions)
  • Ditemukan pula sebuah perusahaan pengelola dana di Cayman Island yang diurus oleh kepala keuangan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ( managed by the Canadian prime minister Justin Trudeau’s chief moneyman.). Lord Ashcroft, pebisnis yang juga mantan wakil ketua Partai Konservatif di Inggris ditengarai memiliki duit simpanan di kawasan lepas pantai surge pajak senilai US$ 450 juta ($450m offshore trust that has sheltered the wealth of Lord Ashcroft).  Dia sempat membantah hal ini via akun Twitter-nya, tetapi kemudian menghapus kicauannya.
  • Ditemukan penghindaran pajak yang agresif oleh sejumlah korporasi global seperti Nike dan Apple.
  • Transaksi via web yang cukup kompleks dilakukan oleh dua miliarder untuk membeli saham di klub sepakbola Arsenal dan Everton (complex offshore webs used by two billionaires). 

Appleby, firma hukum yang menjadi pusat bocoran The Paradise Papers, mengelola akuisisi saham mayoritas di Klub Everton atas nama pengusaha yang tinggal di Monaco,  Farhad Moshiri. Moshiri adalah mitra bisnis dan juga beekerja untuk Alisher Usmanov. Bersama Usmanov, konglomerat asal Uzbekistan-Rusia, Moshiri pernah memiliki saham di Klub Arsenal. 

Appleby, yang didirikan di Bermuda, adalah salah satu firma hukum luar negeri paling bergengsi di dunia. Meskipun Appleby bukan penasihat pajak, firma berusia 119 tahun tersebut adalah anggota terkemuka dari jaringan global pengacara, akuntan, bankir dan operator lainnya yang mengatur dan mengelola perusahaan offshore dan rekening bank untuk klien yang ingin menghindari pajak atau menjaga agar rahasia keuangan mereka tetap aman.

The Paradise Papers membuat kritik terhadap keluarga Kerajaan Inggris makin kencang.  Begitu pula tekanan publik terhadap Pemerintahan Presiden Trump dan Perdana Menteri Theresa May yang berasal dari Partai Konservatif.

Prabowo Subianto muncul namanya dalam The Paradise Papers dalam kaitannya sebagai direktur dan wakil ketua dewan direksi Nusantara Energy Resources yang terdaftar di Bermuda.

Kepada media, Fadli Zon, wakil ketua DPR RI yang juga orang dekat Prabowo, mengatakan bahwa sejak awal didirikan perusahaan itu tidak aktif. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa data dari The Paradise Papers akan dijadikan basis penyelidikan pajak. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!