LINI MASA: Memburu Setya Novanto

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LINI MASA: Memburu Setya Novanto
Apakah KPK bisa mengendus keberadaan Setya Novanto atau malah menggandeng Polri untuk mengikuti perburuan terhadap Ketua DPR ini?

JAKARTA, Indonesia — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto kembali bikin geger. Setelah berkali-kali mangkir dari panggilan KPK, Ketua Umum Partai Golkar tersebut kini menghilang.

Ia semula akan dijemput oleh penyidik KPK di rumahnya di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Rabu malam tadi. Namun KPK terlambat. Karena ada orang lain yang lebih dulu menjemput Setya Novanto.

Dua pertanyaan pun kemudian muncul: kok bisa penyidik KPK disalip dan siapakah orang misterius itu? 

Kalau benar Setya Novanto dijemput tamu misterius sebelum kedatangan penyidik KPK ke rumahnya, berarti ada kemungkinan rencana KPK membawa Novanto bocor.

Jika ini terjadi, maka KPK punya pekerjaan rumah lain selain menemukan Setya Novanto kemudian memprosesnya. 

Cukup menarik mengikuti perkembangan kasus ini. Apakah KPK akan segera mengendus keberadaan Setya Novanto atau malah menggandeng Polri untuk mengikuti perburuan terhadap Ketua DPR ini? Ikuti perkembangan kasus ini di laman ini:

Selasa, 21 November 2017

Setya Novanto kembali diperiksa

Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto tiba untuk memimpin Rapat Pengurus Pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu, 11 Oktober. Foto oleh Muhammad Adimaja/ANTARA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik.

“Setya Novanto diagendakan diperiksa sebagai tersangka,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa 21 November 2017.

Setya Novanto tiba di gedung KPK Jakarta sekitar pukul 10:25 WIB. Ia dituntun oleh seorang petugas KPK dan langsung masuk ke gedung KPK.

Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, juga mendatangi gedung KPK. Namun dia tidak mau memberikan keterangan mengenai pemeriksaan kliennya. “Tidak ada keterangan dari saya,” kata Fredrich.

Setya Novanto saat ini masih menjalani masa penahanan selama 20 hari di Rutan Negara Kelas 1 Jakarta Timur Cabang KPK. Sebelumnya pengacaranya, Otto Hasibuan, menyatakan kondisi kliennya masih lemah. Namun Febri menyatakan bahwa berdasarkan kesimpulan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Setya Novanto sudah dapat diperiksa.

Minggu, 19 November 2017

Setya Novanto dipindah dari RSCM 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memindahkan Setya Novanto dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke rumah tahanan KPK. Pemindahan dilakukan karena Setya Novanto dianggap tak memerlukan lagi perawatan inap.

Keputusan KPK ini diambil setelah menerima masukan dari tim dokter RSCM dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). “Pembantaran tidak lagi dibutuhkan. Maka ia akan dipindahkan dari sini ke tahanan KPK,” kata Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief.

Sampai di Gedung KPK, Setya Novanto langsung diminta mengenakan rompi oranye, rompi yang biasa digunakan oleh para tahanan KPK. Malam itu, Setya Novanto tak banyak memberikan komentar kepada media.

(FOTO: Akhirnya Setya Novanto mengenakan rompi oranye KPK)

Jumat, 17 November 2017

Setya Novanto dipindah ke RSCM

KPK memindahkan Setya Novanto ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Jumat siang. Pemindahan ini dilakukan karena Setya Novanto membutuhkan fasilitas CT Scan untuk mengetahui kondisi luka di bagian kepala.

Proses pemindahan Setya dilakukan sekitar pukul 12:00 WIB dengan menggunakan satu mobil ambulans. Dokter dari pihak KPK juga ikut mendampingi proses pemindahan tersebut.

(Baca: Proses perawatan Setya Novanto dipindahkan ke RSCM)

Kamis, 16 November 2017

Kecelakaan tunggal

Kabar mengejutkan datang pada Kamis petang: Setya Novanto mengalami kecelakaan tunggal di Permata Hijau. Mobil Fortuner yang ditumpanginya menabrak tiang listrik sehingga ringsek pada bagian depannya.

Novanto langsung dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau. Pengacaranya mengatakan Novanto sedang dalam perjalanan menuju Gedung KPK ketika insiden tabrakan tunggal itu terjadi.

(Baca: Drama Setya Novanto: Alami kecelakaan di tengah perjalanan menuju KPK)

Imigrasi: Setya Novanto masih di Indonesia

Kepala Bagian Humas Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Agung Sampurno memastikan Ketua DPR Setya Novanto masih berada di Indonesia.

“Hingga saat ini, belum ada laporan adanya perlintasan orang di pintu resmi yang keluar wilayah Indonesia atas nama Setya Novanto,” kata Agung saat dikonfirmasi media, Kamis 16 November 2017.

Agung menjelaskan berdasarkan data perlintasan orang pada kontrol manajemen keimigrasian belum terpantau ada yang menggunakan dokumen atau paspor atas nama Setya Novanto, baik di pintu udara, laut maupun darat.

“Sistem itu hanya terhubung di pintu resmi sementara pintu tidak resmi sesuai dengan Undang-Undang kami tidak punya kewenangan untuk itu,” kata Agung. 

Aburizal datangi KPK

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie datang ke Gedung KPK beberapa jam setelah penyidik KPK gagal membawa Setya Novanto. Ical, begitu Aburizal disapa, tak memberikan banyak keterangan kepada pers.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini hanya meminta Novanto untuk mengikuti proses hukum yang sedang dijalankan oleh KPK. “Serahkan pada hukum saja,” kata Ical sesaat sebelum masuk ke Gedung KPK.

Rabu, 15 November 2017

Penyidik KPK datang, Setya Novanto menghilang

Belasan penyidik KPK menggeruduk rumah Setya Novanto di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21:30 WIB. Mereka dikawal sejumlah personel Brimob.

Namun Setya Novanto tak ada di rumah. Rencana penyidik menjemput Novanto pun gagal. Padahal mereka telah membawa surat penangkapan.

Para penyidik menanti hingga Kamis dinihari. Namun, karena Setya Novanto tak kunjung muncul, para penyidik KPK itu akhirnya balik kanan. 

Dijemput tamu misterius

Sebelum penyidik KPK menggeruduk rumahnya, ternyata Setya Novanto kedatangan tamu. Tamu tersebutlah yang menjemput Novanto sehingga KPK gagal membawanya.

Munculnya tamu misterius ini diungkapkan oleh pengacara Novanto Fredrich Yunadi. “Ajudan bilang Bapak pergi dijemput sama tamu,” kata Fredrich.

(Baca: Siapa tamu misterius di balik hilangnya Setya Novanto?)

Namun Fredrich mengatakan dirinya tidak tahu siapa tamu yang menjemput kliennya tersebut. 

KPK imbau Novanto menyerahkan diri

Juru Bicara KPK Febri Diansyah meminta Setya Novanto segera menyerahkan diri. “Secara persuasif kami himbau SN (Setya Novanto) menyerahkan diri,” kata Febri pada Kamis dinihari.

KPK, Febri melanjutkan, mempertimbangkan untuk memasukan nama Setya Novanto dalam daftar pencarian orang (DPO). Selain itu pihaknya juga berencana menggandeng Polri untuk melacak jejak Novanto. 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!