KPK periksa istri Setya Novanto terkait perusahaan fiktif lelang tender e-KTP

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

KPK periksa istri Setya Novanto terkait perusahaan fiktif lelang tender e-KTP

ANTARA FOTO

Deisti pernah duduk sebagai komisaris di PT Mondialindo Graha Persada

JAKARTA, Indonesia – Istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, enggan berkomentar usai diperiksa selama hampir 8 jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 20 November. Ia hadir sebagai saksi untuk tersangka Anang Sugiana Sudihardjo yang merupakan Direktur Utama PT Quadra Solution.

 

Deisti akhirnya memenuhi panggilan penyidik usai pada pekan lalu sempat absen dengan alasan sakit.

Ia diperiksa sejak pukul 09:53 WIB hingga pukul 17:50 WIB. Namun, ketika keluar, Deisti tutup mulut mengenai materi pemeriksaan dan langsung masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya.

“Tanya ke penyidik ya,” ujar Deisti usai diperiksa di gedung KPK.

Sementara, juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan penyidik memanggil Deisti untuk menggali sejarah kepemilikan perusahaan yang mengikuti proses lelang KTP Elektronik, salah satunya adalah Murakabi Sejahtera. Diketahui PT Mondialindo Graha Persada merupakan pemilik saham mayoritas di PT Murakabi Sejahtera, peserta lelang konsorsium proyek KTP Elektronik.

Sementara, 80 persen saham PT Mondialindo dikuasai oleh anak dan Deisti, masing-masing 50 persen dan 30 persen. Menurut keterangan mantan Direktur Utama PT Murakabi Sejahtera, Deniarto Suhartono di persidangan, sebanyak 14 perusahaan termasuk perusahaan yang ia pimpin dan PT Mondialindo adalah perusahaan yang sengaja dibentuk ketika akan mengikuti proses tender dalam sebuah proyek.

PT Mondialindo dan PT Murakabi Sejahtera itu berkantor di lantai 27 Menara Imperium yang diketahui milik Setya Novanto. Ini merupakan praktik nyata adanya pengaturan pemenang tender demi menguntungkan pihak-pihak tertentu.

Menurut Febri, penyidik ingin menggali keterkaitan dari beberapa perusahaan yang menjadi peserta proyek KTP Elektronik.

“Saham-sahamnya siapa yang memiliki dan proses distribusi atau perpindahan sahamnya juga menjadi perhatian publik bagi KPK,” tutur dia.

Apakah ada kemungkinan selain Deisti, penyidik KPK akan ikut memanggil putra putri Setya yakni Reza Herlindo dan Dwina Michaella? Keduanya diketahui juga sempat jadi komisaris dan memiliki saham di PT Mondialindo.

Febri menjelaskan jika Reza dan Dwina sebelumnya sudah pernah diperiksa terkait kasus korupsi KTP Elektronik.

“Bahkan, kami juga memeriksa notaris yang kami pandang memiliki informasi terkait pembentukan perusahaan. Jadi, itu kami dalami juga,” tutur dia.

Akal-akalan pembentukan perusahaan fiktif ini mulai terungkap di sidang terdakwa Andi Agustinus. Setya Novanto ketika menghadiri sidang 3 November lalu mengakui jika ia mengetahui putrinya, Dwina dan Reza, pernah duduk sebagai komisaris di PT Mondialindo Graha Perdana. Namun, ia mengaku tidak tahu jika istrinya ikut duduk sebagai komisaris.

Ini merupakan kali pertama Deistri hadir ke KPK usai suaminya ditahan di rutan pada Minggu malam kemarin. Setya akhirnya ditahan lembaga anti rasuah itu karena dianggap berpotensi akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti.

Indikasi itu terlihat ketika 11 kali dipanggil, namun ia mangkir sebanyak 8 kali. Dugaan itu semakin menguat ketika hendak ditangkap KPK di kediamannya di area Jalan Wijaya XIII, Setya justru sempat menghilang dan baru ditemukan terbaring di rumah sakit akibat mengalami kecelakaan.– dengan laporan ANTARA/Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!