Fredrich Yunadi suka belanja miliaran, Dirjen Pajak: Akan kami tindak lanjuti

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Fredrich Yunadi suka belanja miliaran, Dirjen Pajak: Akan kami tindak lanjuti

ANTARA FOTO

"Kalau banyak orang yang menceritakan dia kaya, beli mobil, beli segala macam. Itu bagus, karena dia sebetulnya melakukan voluntary disclosure (pengungkapan secara sukarela)."

JAKARTA, Indonesia — Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, kembali disorot. Kali ini bukan karena kasus kliennya, melainkan lantaran kata-katanya sendiri. Dalam sebuah talkshow, Fredrich mengatakan jika dirinya sangat menyukai kemewahan. Bahkan ia mengaku bisa menghabiskan Rp 3 miliar – Rp 5 miliar apabila bepergian ke luar negeri.

Pengakuan ini sontak menuai reaksi beragam dari warganet. Ada yang geram ada pula yang yang melaporkan potongan talkshow tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan melalui akun twitter @DitjenPajakRI. Laporan itupun langsung direspon oleh admin @DitjenPajakRI. 

Terima kasih untuk seluruh mention terkait video wawancara seorang pengacara. Unit kami yang berwenang akan menindaklanjuti informasi tersebut,” demikian jawaban dari @DitjenPajakRI atas laporan warganet terhadap ucapan Fredrich Yunadi. 

Tak hanya @DitjenPajakRI yang merespon, bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani pun angkat bicara. Sri Mulyani mengatakan dirinya senang apabila ada tokoh masyarakat yang secara sukarela mengungkapkan sendiri kekayaannya.

“Kalau banyak orang yang menceritakan dia kaya, beli mobil, beli segala macam. Itu bagus, karena dia sebetulnya melakukan voluntary disclosure (pengungkapan secara sukarela),” kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani mengatakan otoritas pajak bisa langsung menindaklanjuti pengakuan dan segala temuan terkait pengungkapan secara sukarela tersebut.

Namun, Sri Mulyani melanjutkan, Direktorat Jenderal Pajak tidak akan mengungkap proses jalannya pemeriksaan, termasuk nama dari Wajib Pajak yang dimaksud, karena hal itu telah diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.

“Kami tidak akan bilang si `ini` kita periksa, karena itu adalah confidential, data Wajib Pajak adalah rahasia. Kita tetap melakukan tugas dan menghormati Wajib Pajak,” katanya.

Fredrich sendiri mengatakan dirinya siap jika Direktorat Jenderal Pajak ingin menelusuri rekam jejak pembayaran pajaknya. Menurutnya ia tidak pernah bermasalah dengan pajak. 

“Silakan saja Ditjen Pajak telusuri, sebagai tugas dan tangung jawab mereka. Saya rakyat Indonesia yang patuh pajak dan tidak ada yang saya tutupi,” kata Fredrich kepada media, Selasa 28 November 2017.

—dengan laporan ANTARA/Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!