Densus 88 tangkap satu warga Malang terduga teroris

Eko Widianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Densus 88 tangkap satu warga Malang terduga teroris
Densus 88 Anti Teror menangkap Kiki Rizky yang diduga bagian dari anggota jaringan teroris Abu Jandal

MALANG, Indonesia – Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menggeledah sebuah rumah di area Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen kota Malang pada Sabtu, 9 Desember. Puluhan personel Densus 88 Anti Teror terlihat mengenakan seragam serba hitam, berhelm dan penutup wajah masuk ke rumah yang dihuni Usman Abdullah Baya’kub.

Mereka menggeledah rumah tersebut untuk mencari barang bukti. Sementara, beberapa personel Densus 88 Anti Teror yang lain menggunakan senapan laras panjang dan berjaga di luar rumah.

Garis polisi dipasang yang menandakan warga dan masyarakat sekitar dilarang melintas. Lorong di area perkampungan padat itu ramai oleh warga yang penasaran terhadap proses penggeledahan.

Namun, proses itu berlangsung cukup cepat, hanya satu jam sejak dimulai pukul 13:14 WIB. Dalam proses penggeledahan, Densus 88 Anti Teror turut melibatkan Polres Kota Malang. Sayang, ketika ditanyakan ke mereka, Polres Malang enggan menjawab.

“Kami hanya membantu pengamanan saja. Untuk keterangan lebih lanjut silakan ke Densus,” tutur Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Malang Kota, Komisaris Dodot
Dwianto.

Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, sebelumnya anggota Densus 88 Anti Teror telah menangkap terduga teroris Kiki Rizky alias Rizky Al Baiti alias Abu Ukasah. Ia diduga menjadi bagian dari jaringan Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal al-Yemeni al-Indonesi. Kiki diduga direkrut dan bergabung kelompok militan ISIS bersama Abu Jandal.

Ia bergabung dengan ISIS di Suriah sebagai petarung asing (Foreign Terrorist Fighter). Di sana mengikuti Tadrib Askari dan Ribath.

“Terduga teroris telah diinterogasi penyidik di markas komando Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur di Ampeldento, Malang,” kata Frans.

Kiki diketahui berangkat ke Suriah sekitar tahun 2013. Diduga, keberangkatannya ke Suriah bergabung dengan ISIS tanpa diketahui oleh pihak keluarga.

Sementara, rumah yang digeledah oleh Densus 88 Anti Teror milik Usman Abdullah Baya’kub orang tua istri Kiki. Istri Kiki yang bernama Amiroh memang diketahui lebih sering tinggal di rumah orang tuanya dibanding rumah pribadinya di Villa Sengkaling.

“Kadanh seminggu sekali ia ke sini,” ujar adik ipar Kiki, M. Syarif.

Dalam penggeledahan itu, kata Syarif, anggota Densus 88 Anti Teror menyita sebuah telepon genggam. Kepada polisi, ia mengaku tidak tahu jika kakak iparnya pernah bergabung dengan ISIS. Kali terakhir keluarga mengontak Kiki dua hari lalu.

“Rizky ngakunya kerja sebagai sopir travel,” tutur dia.

Rekrut pengikut di Malang

Sementara, perekrut Kiki yakni Abu Jandal sudah bergabung dengan ISIS pada 2014 lalu. Ia hijrah ke Suriah tidak sendiri, namun ikut mengajak enam anak dan istrinya.

Tetapi, Abu Jandal dikabarkan tewas terbunuh dalam pertempuran dengan militer Irak di Mosul pada 8 November lalu. Walaupun informasi itu belum terkonfirmasi.

Pria kelahiran 25 Agustus 1975 itu diketahui berubah menjadi radikal sejak pindah ke Malang empat tahun lalu. Selama tinggal di Malang, Abu Jandal kerap berpindah-pindah tempat dan menggelar kajian untuk menggalang dukungan.

Pengajian yang ia gelar dilakukan secara tertutup dan berpindah-pindah tempat. Namun, pengajian itu selalu dilakukan di rumah jemaahnya.

“Pengajiannya tertutup dan hanya diikuti beberapa orang. Jemaahnya tak
banyak,” kata Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Malang,
Umar Usman.

Umar mengaku sudah mengawasi sepak terjang Abu Jandal sejak lama. Menurut Umar, Abu Jandal sudah berhasil merekrut beberapa warga Malang. Mereka pun sempat menjalani pelatihan militer di Suriah.

Beberapa nama, di antaranya Achmad Junaedi warga Bumiayu Malang, Helmi Alamudin warga Karangbesuki Malang dan Abdul Salim Munabari warga Kasin Kota Malang. Ketiganya ditangkap Densus 88 Anti Teror pada 26 Maret 2016. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!