Mengapa banyak penumpang keluhkan uji coba kereta bandara?

Fanny Sara

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mengapa banyak penumpang keluhkan uji coba kereta bandara?
Mereka masih bingung cara memesan tiket, meski tak masalah dengan harga tiketnya

 

JAKARTA, Indonesia — Selasa siang yang panas nan terik itu, Sumardi mengeluhkan rumitnya proses pembelian tiket kereta api Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, ia sudah datang ke Stasiun BNI City, sebuah stasiun yang berdekatan dengan Stasiun Sudirman, sehingga banyak warga yang menyebutnya sebagai “Stasiun Sudirman Baru”, namun menemui hambatan.

Tiba di stasiun, Sumardi mengatakan ingin memesan tiket kereta pulang-pergi, namun ia hanya bisa membeli tiket pergi saja.

“Saya sudah menunggu lama, antre, tapi enggak bisa beli tiket keretanya pulang-pergi. Jadi cuma beli tiket perginya saja,” kata Sumardi kepada Rappler, Selasa, 26 Desember. 

“Kalau kita naik kereta biasanya kan bisa pulang pergi. Ini  harus beli tiket lagi di bandara, kan jadi lama, harus antre lagi.”

Hari itu memang banyak sekali pengunjung yang antusias untuk mencoba naik kereta ke Bandara Soekarno-Hatta pada hari pertama percobaan, sebelum diresmikan pada 2 Januari 2018 mendatang oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Pada tahap uji coba dari 26 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018, tiket kereta dipatok sebesar Rp30 ribu. Pada 2 Januari mendatang baru akan dikenakan tarif normal seharga Rp70 ribu.

(BACA: Cara pesan tiket kereta bandara dan jadwal keberangkatannya)

Bukan hanya Sumardi, Suyono juga mengeluhkan hal serupa. Ia mencoba memesan tiket melalui aplikasi Railink, namun berkali-kali aplikasinya tidak bisa digunakan sehingga ia gagal terus memesan tiket.

“Saya sudah download aplikasinya, sampai saya tanya tadi ke petugasnya kenapa ini enggak bisa diproses. Tapi petugasnya cuma bilang, ‘Nanti saya tampung masalah Bapak. Kita juga baru masa percobaan pertama’,’’ kata Suyono.

Sementara menurut Angga, seorang petugas di Stasiun BNI City yang Rappler temui, sebenarnya calon penumpang sudah bisa memesan tiket pulang-pergi melalui aplikasi, tapi untuk saat ini pemesanan tiket hanya bisa dilakukan maksimal satu minggu sebelumnya, dikarenakan akan ada perubahan harga pada 2 Januari nanti.

“Kalau pesan tiketnya di stasiun emang enggak bisa pesan pulang-pergi, jadi sekali jalan saja langsung go-show. Jadi beli lagi di bandara [untuk tiket pulang],” kata Angga. 

“Tapi kalau pesannya lewat aplikasi, bisa. Kurang lebih buat reservasi maksimal seminggu sebelumnya. Karena tanggal 2 [Januari] nanti udah berubah harganya. Jadi kalau mau reservasi maksimal sampai tanggal 1 [Januari],’’ katanya lagi.

Stasiun BNI City sendiri sudah siap menyambut pengunjung yang datang untuk mencoba kereta ke Bandara Soekarno-Hatta. Sejumlah fasilitas seperti wi-fi, waiting lounge, Railink Lounge untuk ruang tunggu eksekutif, dan gerai makanan dapat dinikmati pengunjung.

Stasiun BNI City ini terdiri dari dua lantai. Lantai 1 untuk tempat check-in ticket keberangkatan dan check-out kedatangan. Sedangkan lantai 2 untuk tempat membeli tiket dan makanan. Di setiap lantai terdapat toilet dan tempat duduk yang nyaman untuk pengunjung menunggu jadwal keberangkatan kereta. 

Alternatif lawan kemacetan

Mengingat kemacetan ibu kota yang semakin hari semakin menggila, kereta api jurusan Bandara Soekarno-Hatta dinilai dapat menjadi salah satu solusi bagi mereka yang ingin tiba di tujuan tepat waktu.

Kecepatan waktu dari Stasiun BNI City ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta dapat ditempuh selama kurang lebih 55 menit. 

Yusuf, salah seorang calong penumpang kereta, mengatakan dengan adanya kereta ke bandara ini, ia tidak perlu lagi mengendarai mobil pribadinya dan terjebak macet di jalan.

“Kalau dari sini ke bandara kita bisa dua jam di jalan naik mobil, belom lagi bayar tolnya berapa kali. Kalau naik kereta kan enak, tinggal duduk sejam sampai,” kata Yusuf.

Untuk soal harga, Yusuf merasa tidak keberatan jika nanti normalnya akan dikenakan tarif Rp70 ribu. Karena menurutnya harga segitu masih wajar dengan fasilitas yang telah disediakan di Stasiun BNI City dan juga kenyamanan di kereta. 

“Seimbanglah kalau kita bayar Rp70 ribu dapat tempat yang nyaman. Keretanya bagus eksekutif, ada AC, toilet, TV, musik, USB buat charger. Dan cuma satu jam ke bandara, enggak ada istilah macet. Jadi worth it kalau menurut saya,” kata Yusuf. 

Cara memesan tiket kereta

Menurut Angga, petugas di Stasiun BNI City, saat ini ada tiga cara untuk memesan tiket kereta. Pertama, melalui vending machine di stasiun, kedua melalui aplikasi Railink yang dapat diunduh di smartphone, dan ketiga lewat situs resmi Railink  https://reservation.railink.co.id/. 

Metode pembayarannya dapat menggunakan debit, kredit, dan uang eletronik, dan tidak menerima uang tunai. 

“Debit kayaknya sudah bisa semua. Kalau kredit ada sebagian yang belum bisa. Karena belum semua bank berintegrasi. Tapi nanti intinya semuanya akan bisa digunakan. Tapi semuanya harus pakai kartu, karena kita meminimalisir uang cash,’’ kata Angga. 

Untuk membeli tiket kereta, saat ini di Stasiun BNI City hanya terdapat enam vending machine yang tersedia. Mesin tiket ini hanya melayani transaksi non-tunai dengan kartu debit, kartu kredit, dan e-money. 

Saat memesan tiket, akan ada petugas Railink yang siap membantu pengunjung mengajarkan cara memesan tiketnya. Pemesanan tiket dilakukan dengan cara memasukan identitas seperti nama, nomor telepon, dan e-mail. Kemudian calon penumpang dapat memilih tujuan keberangkatan, lalu memilih cara pembayaran, dan terakhir tiket kereta sudah siap dicetak. 

Hanya butuh waktu sekitar 1-2 menit untuk kita memesan tiket kereta, namun banyaknya pengunjung di hari pertama uji coba kereta ini dan cuma terdapat 6 vending machine membuat pengunjung harus antre dengan lama.

Pada masa uji coba saat ini, terdapat 10 kereta dengan 42 perjalanan per 30 menit untuk 5 rangkaian. 

Kereta bandara baru beroperasi di 3 stasiun yaitu Stasiun Sudirman Baru, Batu Ceper, dan Bandara Soekarno-Hatta. 

Jadwal Kereta pertama berangkat pukul 03:51 WIB dan terakhir 21:51 WIB. Rencananya ke depannya nanti akan ada 82 perjalanan. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!