Gagal capai target, sejumlah department store ditutup

Bernadinus Adi Pramudita

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Gagal capai target, sejumlah department store ditutup
Persaingan antara toko offline dan online perlu diatur sehingga tidak saling mematikan

JAKARTA, Indonesia – Sejumlah department store di Indonesia terpaksa ditutup karena sepinya pengunjung dan kecilnya omzet penjualan.

Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) mengatakan persaingan usaha antara pusat perbelanjaan dengan toko online di tanah air sangat ketat. Sayangnya, menurut Ketua Hippindo Budiharjo, sampai sekarang Indonesia belum memliki undang-undang yang mengatur persaingan usaha antara bisnis offline dan online sehingga tidak saling mematikan.

Persaingan yang tidak sehat antara toko offline dan online muncul karena harga barang di toko online lebih murah dari harga di toko offline. Toko offline, kata Budiharjo, harus membayar sewa tempat, karyawan, pajak reklame, dan pajak lain-lain.

Persaingan tidak sehat ini juga mempengaruhi pertumbuhan konsumsi. Data statistik menunjukkan konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua tahun 2017 hanya mencapai 4,93 persen. Padahal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, konsumsi rumah tangga harus tumbuh sebesar 5 persen sepanjang tahun.

“Kami akan terus observasi. Kami akan lihat apakah ada perubahan konsumsi dan lain-lain,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat koordinasi pada Senin, 18 September 2017.

Berikut adalah beberapa department store yang sudah dan akan ditutup pada tahun 2017.

1. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Ramayana merupakan perusahaan retail pertama yang menutup gerai. Pada Senin, 28 Agustus 2017, Ramayana menutup delapan gerai yang berlokasi di Gresik, Banjarmasin, Pontianak, Sabang, Bogor, Bulukumba, dan dua gerai di Surabaya yang sudah ditutup terlebih dahulu.

Ditutupnya gerai tersebut, menurut Sekretaris Perusahaan Setyadi Surya, bukan karena alasan bangkrut melainkan renovasi. “Kami akan mengubah format dan struktur gerai tersebut dengan menggantinya menjadi unit usaha lain,” kata Setyadi melalui laman resmi perusahaan Ramayana Lestari Sentosa.

2. PT. Matahari Departemen Store Tbk

Kalau Ramayana menutup gerai karena alasan renovasi, Matahari harus menutup outlet karena bangkrut.

Matahari akan menutup gerainya di Pasaraya Blok M dan Manggarai pada akhir September ini.

Gerai-gerai tersebut ditutup lantaran sepi pengunjung dan hasil penjualan yang tidak memenuhi target.

Sebelum menutup gerainya, Matahari Pasaraya menawarkan diskon sampia 75 persen pada Sabtu, 16 September 2017. Barang yang didiskon berkisar antara Rp 298 ribu hingga Rp 428 ribu. – Rappler.com

 

 


 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!