Pertamina Amandemen Blok Mahakam

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pertamina Amandemen Blok Mahakam
BUMN ini menyiapkan investasi senilai US$ 180 juta untuk ambilalih Blok Mahakam pada 2017. Eksplorasi dimulai tahun depan.

JAKARTA, Indonesia – PT Pertamina (Persero) menyiapkan investasi senilai US$180 juta pada masa transisi pengambilalihan Blok Mahakam pada 2017.  Dana investasi akan digunakan untuk menjaga tingkat produksi tersebut setelah dilakukannya amandemen production sharing contract (PSC) Mahakam.

Amandemen tersebut telah ditandatangani oleh Pertamina Hulu Mahakam, anak perusahaan Pertamina, dan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKKMigas) hari Selasa (25/10).

“Amandemen PSC ini memungkinkan Pertamina untuk memulai langkah transisi pengelolaan Blok Mahakam lebih awal, yaitu per 1 Januari 2017 dengan tujuan menjaga tingkat produksi dari wilayah kerja penghasil gas terbesar ini. Selanjutnya kami akan melakukan pembicaraan detail dengan Total E&P Indonesie sebagai operator saat ini guna memastikan transisi berjalan dengan baik,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam keterangan pers yang diterima Rappler.

BACA: FAKTA Tentang Blok Mahakam Yang Kontroversial 

Menurut Dwi Soetjipto, Pertamina Hulu Mahakam telah menyusun Program Kerja dan Anggaran (WP&B) Blok Mahakam 2017 dan tengah difinalisasi. Berdasarkan WP&B tersebut, dibantu oleh Total E&P Indonesie sebagai pelaksana, Pertamina Hulu Mahakam menyiapkan kegiatan pengeboran tahun 2017 dengan target 19 sumur pengeboran.

SKKMigas tengah menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan WP&B Pertamina Hulu Mahakam dengan prinsip kegiatan yang dilaksanakan oleh Total E&P Indonesie dengan basis ‘no cost no profit’, dengan semua biaya dan risiko kegiatan menjadi beban Pertamina Hulu Mahakam. Sumur gas ditargetkan mulai produksi pada 1 Januari 2018.

Pertamina Hulu Mahakam bersama Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sedang menyelesaikan perjanjian alih kelola yang meliputi Transfer of Operatorship Agreement (TOA) dan Bridging Agreement (BA). TOA yang telah ditandatangani para pihak pada 29 Juli 2016 akan diselaraskan dengan amandemen PSC Blok Mahakam, sedangkan Perjanjian Antara (BA) diperlukan terkait dengan bantuan pelaksanaan kegiatan Pertamina Hulu Mahakam oleh Total Indonesie pada periode tahun 2017.

“Kami menargetkan penyelesaian Bridging Agreement dan amandemen TOA pada akhir November 2016,” ujar Dwi.

Kontroversi tentang siapa yang akan mengelola Blok Mahakam mendapat titik terang pada Juni 2016

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said pada 19 Juni mengumumkan bahwa Pertamina mendapatkan 70 persen saham dari Blok Mahakam mulai 2018. Dari 70 persen tersebut, Pertamina diwajibkan memberikan saham maksimal 10 persen kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Kalimantan Timur. 

Sisa sahamnya, 30 persen, akan dibagikan antara dua operator yang mengelola Blok Mahakam saat ini Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Total dan Inpex sudah mengelola Blok Mahakam sejak 1967. Kontrak mereka berakhir pada 2017. Mereka telah mengajukan perpanjangan, namun Pertamina, sejak 2009 telah mengajukan proposal untuk mengambil alih Blok Mahakam – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!