Setelah ransomware WannaCry, kini giliran Petya mengancam

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Setelah ransomware WannaCry, kini giliran Petya mengancam
Petya mengunci data di dalam komputer dan meminta tebusan untuk membukanya

JAKARTA, Indonesia — Setelah serangan ransomware Wannacry pada pertengahan Mei lalu, kini jaringan komputer global kembali dikejutkan dengan serangan ransomware baru: Petya.

Ransomware baru ini mulai menyebar pada Selasa pagi. Banyak yang telah menjadi korban, seperti perusahaan minyak di Rusia, bank-bank di Ukraina, pabrik cokelat di Australia, dan perusahaan pengelola peti kemas di India.

Seperti WannaCry, ransomware Petya atau disebut juga GoldenEye ini juga mengunci akses data di dalam komputer yang terinfeksi. Komputer yang telah terinfeksi Petya akan lumpuh. File-file tak bisa diakses. 

Untuk mengatifkan kembali, seperti ransomware WannaCry, perusaahaan atau pengguna komputer yang telah terinfeksi Petya pun harus membayar sebesar US$ 300 atau setara Rp 4 juta. 

Bagaimana Petya menyusup ke jaringan?

Seperti WannaCry, sebagian besar komputer yang terinfeksi Petya berbasis Windows. Virus digital ini menyusup melalui WMIC (Windows Management Instrumentation Command Line) dan PSEXEs.

Petya hanya membutuhkan satu komputer administrator untuk menyusup ke dalam jaringan lalu menginfeksi komputer-komputer lain yang terhubung dalam jaringan tersebut. Selain itu, penyebaran Petya juga bisa melalui email phising.

Untuk mencegah virus ini, tak cukup dengan menginstal anti-virus. Sebab ransomware Petya memiliki kemampuan untuk berkelit dari screening yang dilakukan program anti-virus, bahkan meskipun program anti-virus tersebut telah diupdate. 

Sehingga cara efektif untuk mencegah virus ini adalah dengan memutuskan sementara jaringan internet dan jaringan intranet hingga dipastikan aman.

Backup data

Untuk mengantisipasi serangan ransomware Petya, ada baiknya memback up atau membuat cadangan data sebelum menyambungkan komputer ke dalam jaringan (internet dan intranet). 

Data cadangan harus disimpan terpisah dari jaringan agar aman dari jangkauan ransomware Petya. Anjuran memback up data ini antara lain disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

“Backup data ke storage terpisah,” kata Rudiantara dalam siaran tertulis. Ia juga mengimbau agar pengguna komputer selalu mengupdate program anti-virus mereka. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!