Sketsatorial: Toko-toko ritel gulung tikar, ada apa?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Sketsatorial: Toko-toko ritel gulung tikar, ada apa?
Beberapa toko ritel yang menutup gerainya antara lain 7-Eleven, Matahari di Pasaraya Blok M dan Manggarai, Disc Tarra, Lotus, hingga Debenhams

JAKARTA, Indonesia — Situasi ekonomi Indonesia saat ini diwarnai pertanyaan tentang apakah benar sedang terjadi penurunan daya beli.

Tutupnya banyak perusahaan ritel di dalam negeri pada tahun 2017 diduga akibat konsumen yang beralih ke belanja online. Tapi apakah benar demikian adanya? Simak uraiannya di Sketsatorial Rappler Indonesia.

Sejumlah toko ritel gulung tikar. Masyarakat lebih memilih menggunakan jasa penjualan online. Beberapa toko ritel yang menutup gerainya antara lain 7-Eleven, Matahari di Pasaraya Blok M dan Manggarai, Disc Tarra, Lotus, hingga Debenhams. 

Apa saja penyebabnya? Berikut beberapa di antaranya:

1. Pergeseran tren belanja masyarakat

Mall tidak lagi dijadikan tempat belanja, tapi menjadi tempat masyarakat mencari hiburan. Selain itu, masyarakat tidak lagi belanja baju baru untuk lebaran. Uangnya lebih mereka gunakan untuk dibagikan kepada sanak saudara.

2. Kemacetan

Kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta juga menjadi faktor penting mengapa online store sangat diandalkan saat ini.

3. Ada andil pemerintah di sana

Toko-toko online tidak dikenakan regulasi dan tidak membayar pajak. Pemerintah diminta membenahi sektor e-commerce agar terjadi pasar yang adil. 

4. Perlu sinergi antara UMKM dan pelaku usaha besar

Toko ritel harus mengikuti perkembangan digital bagi pelanggannya. Ciptakan peluang kerjasama antara pelaku bisnis besar dan kecil. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!