5 mega proyek hasil investasi China di Indonesia

Bima Satria Putra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

China menjadi investor ketiga terbesar di Indonesia

 Sejumlah kendaraan melintas di Jembatan Tol Suramadu, Jawa Timur, Selasa, 1 Maret. Foto oleh M Risyal Hidayat/ANTARA

JAKARTA, Indonesia – China terus menggenjot investasi mereka di Indonesia. Pada tahun lalu, misalnya, nilai investasi langsung mereka mencapai US$ 1.01 miliar. Angka ini jauh lebih besar dari tahun 2015 yang hanya US$160,27 juta.

Dengan investasi mencapai angka US$ 1.01 miliar, China menjadi investor terbesar ketiga di Indonesia setelah sebelumnya hanya menempati peringkat ke-10. Negeri tirai bambu ini menyalip Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Namun investasi langsung sebesar US$ 1.01 miliar pada 2016 itu sejatinya baru 6% saja dari komitmen investasi China di Indonesia sebesar US$ 52,7 miliar untuk periode 2011-2016. Diperkirakan lonjakan investasi akan semakin agresif pada 2017. 

Di Indonesia, investasi China masuk ke berbagai sektor. Mulai dari pertambangan, transportasi, konstruksi dan real estate, perkebunan, hingga pembangkit listrik. Berikut adalah beberapa konstruksi raksasa hasil investasi China di Indonesia, termasuk yang sedang direncanakan.

1. Jembatan Suramadu

Jembatan terpanjang di Asia Tenggara ini menghubungkan Pulau Jawa dan Madura. Pembangunannya melibatkan beberapa perusahaan konstruksi Cina, seperti Baosteel Group, Shougang Company Ltd., dan Jiangnan Heavy Industri Co. Ltd. 

Melintasi 5.4 km dan menghabiskan Rp 4,5 triliun, kini Jembatan Suramadu juga menjadi alternatif wisata baru di Surabaya. Jembatan ini mulanya dibangun pada 2003 dan membutuhkan waktu 7 tahun untuk menyelesaikan susunan 430 ribu ton beton dan 50 ribu ton baja untuk materialnya.

2. Bendungan Jatigede

Bendungan yang terletak di Sumedang, Jawa Barat, ini menghabiskan investasi US$ 467 juta. Sekitar 90% dana pembangunan bendungan ini berasal dari Bank Exim China. Ada 17 desa yang terkena dampak akibat penenggelaman 5 ribu hektar untuk pengairan 90 ribu hektar area pertanian.

3. ¼ kapasitas energi nasional

Untuk menunjang berbagai industri, PLTU Batubara juga dibangun di berbagai wilayah Indonesia. Pada beberapa kasus, PLTU seringkali bermasalah dengan petani, nelayan dan aktivis karena dampak buruk lingkungannya dan konflik agraria. Jumlah total kapasitasnya mencapai 2×150 MW di seluruh Indonesia.

4. Industri kelapa sawit

Julong Group adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan. Julong masuk secara komprehensif ke dalam satu rantai hulu-hilir industri minyak kelapa sawit di Indonesia. Saat ini kapasitas produksi Julong melebihi 3 juta ton/tahun, dengan pendapatan melebihi US$ 2 milyar dari 200 ribu hektar lahan yang mereka garap.

5. Kawasan pengolahan stainless

Kawasan pengolahan stainless ini ditarget rampung pada awal 2018. Dibangun di dalam Kawasan Industri Indonesia Morowali, terdapat seluruh proyek yang menggunakan bijih nikel, bijih krom dan batubara menjadi produk akhir stainless dengan kapasitas 2 juta ton/tahun. Total investasinya mencapai US$ 4 milyar. —Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!