Bank BRI memulai layanan digital untuk nasabah ritel

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bank BRI memulai layanan digital untuk nasabah ritel
Bank BUMN ini akan akuisisi perusahan ventura untuk dukung usaha rintisan berbasis teknologi (fintech)

 

JAKARTA, Indonesia – Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan meluncurkan aplikasi digital untuk kredit mikro dan kredit untuk konsumer.  

“Kita mengarah ke era paperless, semua bisa diakses melalui daring atau online, tanpa harus datang ke cabang, cukup melalui gadget atau situs BRI,” kata Suprajarto dalam acara temu media bertajuk “Accelerating Integrated Banking Solution for Indonesia MSME’s” di Jakarta, 7 Juli 2017.

Sebanyak 110 ribu agen laku pandai BRI Link yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia akan menjadi referal bagi calon nasabah yang ingin memanfaatkan dana pinjaman  mikro dari bank pelat merah itu.  

Konsumen, terutama mereka yang berpenghasilan tetap, setelah memasukkan aplikasi, akan menunggu 1-2 hari untuk mendapatkan notifikasi persetujuan kredit. “Ini mempercepat proses, lebih efisien,” ujar Suprajarto, menjawab pertanyaan Rappler. Tahun depan, Bank BRI menambah jumlah agen BRI Link ini menjadi 200 ribu orang.

Digitalisasi layanan perbankan menjadi fokus tahun ini. Dalam waktu 1-2 bulan ke depan, BRI akan memulai sejumlah aplikasi digital bagi nasabah ritel dan mikro. “Proses transaksi Bank BRI akan mengarah ke cashless,” ujar Suprajarto.

Dalam waktu 1-2 bulan ke depan, BRI akan memulai sejumlah aplikasi digital bagi nasabah ritel dan mikro. “Proses transaksi Bank BRI akan mengarah ke cashless,” ujar Suprajarto.

BRI juga akan melanjutkan kerjasama dengan lembaga keuangan berbasis teknologi (fintech) dan mendukung usaha rintisan (start-up). “Kalau kita lihat anak muda yang memulai usaha saat ini luar biasa, sudah berbasis  teknologi. Kita akan bina,  kita kembangkan, semoga embrio-embrio start-up ini mampu berikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Mereka sangat layak, patut untuk kita dorong lebih maju. Kelemahan hanya di sisi finansial, kita akan dukung,” ujar Suprajarto.

(BACA : Ibarat Mendukung Kepompong Menjadi Kupu-kupu Terbang Jauh).

Untuk mendukung usaha rintisan berbasis teknologi, BRI akan mengakuisisi perusahaan modal ventura yang memiliki akses luas.  “Mudah-mudahan kita bisa umumkan dalam waktu dekat nama perusahaan ventura yang kami akan beli, mereka ada di 27 provinsi,” kata Suprajarto.

Dalam acara yang dihadiri oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Sumarno itu, Suprajarto juga memaparkan sejumlah aksi korporasi yang akan ditempuh BRI. 

Bank BUMN yang memiliki 23 ribu jaringan AutomatedTeller Machine  (ATM) itu ingin menjadi the most valuable bank in South East Asia pada tahun 2022, dengan menyalurkan pendanaan 80% bagi usaha mikro kecil dan menengah. Empat puluh persen diantaranya disalurkan untuk usaha mikro. Penyaluran kredit mikro sektor produktif mencapai 40,1% per Juni 2017.

Kinerja BRI per April 2017, tumbuh di atas rata-rata industri. Penyaluran kredit industri perbankan nasional secara year on year (yoy) tumbuh  9,52%, sementara  BRI tumbuh 17,3%. Tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BRI masih  terjaga di angka 0,1 persen, industri di level 3%.

Dari sisi dana pihak ketiga, Bank BRI mampu tumbuh 11,5%, sementara pertumbuhan rata-rata industri perbankan 9,8%.  

(BACA: Bank BTN Salurkan 666 ribu KPR di tahun 2017)

Suprajarto mengatakan, kinerja Bank BRI didukung oleh situasi ekonomi yang relative membaik. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia meramalkan perekonomian dunia akan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun lalu, hyang didorong oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, pada kuartai 1 tahun 2017, sebesar 6,9%

Menjawab pertanyaan Menteri Rini, Suprajarto mengatakan akan memenuhi target BUMN untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) lebih banyak ke sektor produktif.  “Komitmen KUR BRI ke sektor produktif, sampai akhir Juni 29017, kami  salurkan KUR Rp  34,5 triliun,  kepada lebih dari 1,8 juta debitur dan kompisisi penyaluran KUR mikro, sudah mencapai angka 40,1%, di sektor produktif,” ujar Suprajarto.

Sejak skema KUR diluncurkan pada Agustus 2015, Bank  BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 120 triliun kepada lebih dari 6,5 juta debitur baru. Tahun ini BRI juga akan melakukan penjualan obligasi senilai Rp 3-5 triliun, serta menambah investasi di BRI Syariah dan BRI Life. –Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!