Inflasi Juli 2017 rendah, daya beli turun?

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Inflasi Juli 2017 rendah, daya beli turun?
Sebanyak 23 kota sampel alami deflasi

 

JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi Juli 2017 sebesar 0,22%, turun dibandingkan dengan periode tahun lalu sebesar 3,88%. BPS juga mengumumkan   Inflasi Januari sampai Juli 2017 sebesar 2,60%.  

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa inflasi yang rendah menunjukkan stabilitas harga sekaligus indikasi melemahnya daya beli masyarakat yang ditengarai dari lesunya transaksi jual-beli.

“Inflasi Juli 2017 tergolong rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Ini dampak dari situasi setelah Lebaran. Juga dampak kenaikan tarif listrik sudah tidak ada,” kata Suhariyanto. 

(BACA : Sulitnya mengendalikan harga pangan)

BPS juga umumkan deflasi Indeks Harga Produsen pada Juli 2017.  Indeks Harga Produsen (IHP) triwulan II-2017 turun 0,33 persen terhadap triwulan I-2017 (q-to-q) dan naik 3,52 persen terhadap triwulan II-2016 (y-on-y). IHP Sektor Pertanian triwulan II-2017 turun 0,72 persen terhadap triwulan I-2017 (q-to-q) dan naik 2,88 persen terhadap triwulan II-2016 (y-on-y).

Suhariyanto juga mengatakan kenaikan harga garam sejak bulan Juni 2017 tak berpengaruh kepada inflasi Juli. “Harganya garam memang naik. Tapi, secara bobot terhadap inflasi itu sangat kecil sehingga tidak kelihatan dalam andil inflasi itu. Kita hanya memperhatikan yang dominan,” ujarnya.

(BACA: Jaga pasokan, Gerai Maritim datangkan garam dari NTT)

23 kota alami deflasi

BPS mengumumkan pada Juli 2017 Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,00. Dari 82 kota IHK, 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,44% dengan IHK sebesar 134,83 dan terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,01% dengan IHK 127,99. 

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,50%  dengan IHK sebesar 133,53 dan terendah terjadi di Metro dan Probolinggo masing-masing sebesar 0,07%  dengan IHK masing-masing sebesar 136,49 dan 126,10.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,21%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,57%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,06% ; kelompok sandang sebesar 0,06%; kelompok kesehatan sebesar 0,15%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,62%. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08%. 

(SimakDaya beli saat Lebaran 2017 turun)

Suhariyanto mengatakan, idealnya inflasi yang rendah menjaga daya beli masyarakat dan diharapkan mendorong konsumsi rumah tangga. Untuk memastikan tingkat pertumbuan masyarakat BPS akan merilis produk domestik bruto triwulan II 2107 pada tanggal 5 Agustus 2107. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!